Makanan ultra yang dikonsumsi secara berlebihan dapat dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan serius seperti obesitas, diabetes, dan beberapa jenis kanker.
Baca Juga: 7 Fakta Menarik Hotdog, Makanan Cepat Saji yang Ternyata Bukan dari Amerika!
Sebuah studi di Inggris menunjukkan bahwa anak-anak yang lebih banyak mengonsumsi makanan ultra cenderung mengalami kelebihan berat badan atau obesitas saat dewasa
Ilustrasi anak di sedang makan sereal.
Makanan ultra biasanya tinggi kandungan karbohidrat dan gula tambahan, serta kadar natrium yang tinggi, namun di sisi lain, makanan ultra ini sangat rendah serat dan protein.
Dalam analisis tambahan yang dilakukan dengan data dari periode 2017-2018, makanan ultra terbukti memiliki persentase kalori dari karbohidrat dan gula tambahan yang lebih tinggi.
Ditambah lagi kadar natrium yang lebih tinggi, tetapi memiliki serat yang lebih sedikit dan persentase kalori dari protein yang lebih rendah.
Ilustrasi anak diberikan makanan
Penurunan konsumsi minuman manis bergula memberikan kabar baik. Kalori dari minuman bergula menurun dari 10.8% menjadi 5.3% dari total kalori. Ini menunjukkan manfaat dari kampanye yang gigih untuk mengurangi konsumsi minuman bergula.
Diperlukan upaya serupa untuk mengurangi konsumsi makanan ultra tidak sehat lainnya seperti kue, biskuit, donat, dan brownies.
Studi ini menemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan berdasarkan tingkat pendidikan orang tua dan pendapatan keluarga dalam hal konsumsi makanan ultra.
Ini menunjukkan bahwa makanan ultra telah menjadi bagian dari pola makan anak-anak di berbagai lapisan masyarakat.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: TuftsNow