Rabu, 07 AGUSTUS 2024 • 13:40 WIB

10 Destinasi Wisata Sejarah Kemerdekaan Indonesia yang Wajib Dikunjungi

Author

Rumah pengasingan Soekarno di Ende bisa jadi salah satu refrensi tempat yang dikunjungi dalam memperingati hari kemerdekaan Indonesia.

INDOZONE.ID - Indonesia memang memiliki cukup banyak destinasi wisata untuk memperingati kemerdekaan negara.

Dari monumen sejarah hingga tempat-tempat bersejarah yang menyimpan cerita perjuangan bangsa, setiap destinasi menawarkan pengalaman yang mendalam tentang perjuangan dan kemerdekaan Indonesia.

Dengan keindahan alam dan nilai sejarah yang mendalam, destinasi wisata kemerdekaan di Indonesia menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal, maupun mancanegara yang ingin memahami lebih dalam tentang perjalanan panjang bangsa Indonesia menuju kemerdekaan.

Baca Juga: Monumen Place des Martyrs - Patria, Lambang Pengorbanan Pahlawan Kemerdekaan Belgia

Berikut merupakan beberapa tempat destinasi mengenai kemerdekaan Indonesia yang bisa kamu kunjungi:

1. Monumen Nasional (Monas)

Pemandangan saat berada di kawasan Monas, Jakarta Pusat. (Antara)

Monumen Nasional, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Monas, merupakan simbol perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan.

Di dalam kompleks Monas terdapat 3 lokasi wisata yang bisa dikunjungi, yaitu Museum Sejarah Nasional, Ruang Kemerdekaan, dan Pelataran Puncak Monas.

Jam operasional Monas adalah setiap hari Selasa hingga Minggu, mulai pukul 06.00 hingga 16.00. Sedangkan untuk Tugu Monas, jam buka setiap hari Selasa hingga Minggu pukul 08.00-16.00 dengan penutupan loket tiket pukul 15.00.

Adapun harga tiket terbagi untuk pengunjung dewasa sebesar Rp15.000 untuk tiket puncak, Rp 5.000 untuk tiket masuk museum.

Sementara itu, untuk mahasiswa dikenakan harga tiket puncak sebesar Rp8.000 dan Rp3.000 untuk museum. Untuk anak-anak, harga tiket puncak adalah Rp 4.000 dan Rp 2.000 untuk museum.

Baca Juga: Serunya Staycation di Hotel Grand Preanger Bandung, Serasa Borjuis Jaman Kemerdekaan!

2. Tugu Proklamasi, Taman Proklamasi

Tugu Proklamasi bisa jadi salah satu refrensi tempat yang dikunjungi dalam memperingati hari kemerdekaan Indonesia.

Monumen Tugu Proklamasi, yang juga dikenal sebagai tugu jarum, dibangun sebagai penghormatan atas satu tahun kemerdekaan Indonesia pada tahun 1946. Monumen ini terletak di kompleks Taman Proklamasi, tepatnya di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56, Jakarta Pusat.

Tugu Proklamasi menjadi monumen pertama yang didirikan di kompleks tersebut. Dengan adanya Tugu Proklamasi, masyarakat dapat mengenang perjuangan dan semangat para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Kompleks Taman Proklamasi sendiri menjadi salah satu tempat bersejarah yang patut dikunjungi untuk memahami perjalanan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan.

3. Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Museum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Sebuah bangunan bersejarah yang dulunya merupakan kediaman Laksamana Tadashi Maeda, kini telah berubah menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi sejak tahun 1992.

Laksamana Tadashi Maeda adalah salah satu perwira angkatan laut Jepang yang turut membantu Indonesia dalam merumuskan naskah proklamasi. Lokasi museum ini terletak di Jalan Imam Bonjol Nomor 1 Menteng, Jakarta Pusat.

Museum Perumusan Naskah Proklamasi ini dapat dikunjungi setiap hari kecuali hari Senin dan libur nasional, mulai dari pukul 08:00 hingga 16:30 WIB.

Pengunjung dapat melihat berbagai koleksi dan informasi terkait peran Laksamana Tadashi Maeda serta proses perumusan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

4. Rumah Rengasdengklok

Rumah Rengasdengklok, yang dulunya merupakan tempat tinggal dari seorang Tionghoa bernama Djiaw Kie Siong, memiliki nilai sejarah yang sangat penting dalam peristiwa penculikan Bung Karno dan Bung Hatta.

Pada masa menjelang kemerdekaan Indonesia, para tokoh muda progresif Indonesia mengambil inisiatif untuk menculik Soekarno dan Hatta dengan tujuan untuk melindungi mereka dari pengaruh Jepang.

Selain itu, para tokoh muda tersebut juga mendesak Soekarno untuk segera mengumumkan kemerdekaan Indonesia di momen yang terjadi di Rengasdengklok.

Karena pentingnya peristiwa ini, pada tahun 1957, Bung Karno memerintahkan agar rumah ini dipindahkan ke Jakarta. Saat ini, bangunan bersejarah ini dapat kita lihat tepat di belakang Tugu Proklamasi.

Rumah Rengasdengklok menjadi saksi bisu dari peristiwa penting dalam sejarah bangsa Indonesia dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perjuangan merebut kemerdekaan.

5. Gedung Joang 45

Gedung Joang 45, yang dulunya dikenal sebagai Hotel Schomper, memiliki sejarah yang kaya. Pada awalnya, hotel mewah ini dimiliki oleh pasangan Belanda LC Schomper dan AM Bruyn.

Terletak di Jalan Menteng Nomor 31, Jakarta Pusat, hotel ini menjadi saksi perpindahan kekuasaan saat pasukan Jepang tiba di Batavia pada tahun 1942. Akibatnya, Hotel Schomper berpindah tangan ke Jepang.

Kini, Gedung Joang 45 terletak di Jalan Menteng Raya 31, Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.

Pengunjung dapat mengunjungi gedung ini pada hari Selasa hingga Minggu mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Harga tiket masuk untuk dewasa adalah Rp 5.000, mahasiswa Rp 3.000, dan anak-anak Rp 2.000.

6. Museum Lubang Buaya

Museum lubang buaya. (Wikipedia)

Seabad lebih setelah kemerdekaan Indonesia, bangsa Indonesia diuji dengan peristiwa pemberontakan G30S. Museum Lubang Buaya menjadi destinasi wisata edukasi yang mengisahkan peristiwa G30S pada tahun 1965.

Di museum ini, pengunjung dapat berkeliling sambil mengenang jasa para Pahlawan Revolusi yang gugur dalam peristiwa G30S demi persatuan bangsa Indonesia.

Bagi yang berminat mengunjungi museum ini, Anda dapat datang antara hari Senin hingga Sabtu, mulai pukul 10:00 hingga 21:00 WIB. Hanya dengan membayar biaya masuk sebesar Rp 5.000 Anda sudah dapat menjelajahi museum ini dan melihat berbagai peninggalan yang tersimpan di dalamnya.

Museum Lubang Buaya menjadi saksi bisu dari sejarah kelam bangsa Indonesia, tempat yang memberikan penghargaan atas perjuangan para pahlawan yang telah berkorban demi kesatuan dan keutuhan bangsa.

7. Hotel Majapahit

Hotel Majapahit Surabaya. (Wikipedia)

Hotel Majapahit, yang sebelumnya dikenal sebagai Hotel Yamato, terletak di pusat Kota Surabaya dan menjadi saksi dari pertempuran heroik antara pemuda Surabaya dengan Belanda.

Kejadian ini terjadi ketika para pemuda Indonesia merasa tersulut emosi atas kehadiran penjajah Belanda di Surabaya setelah kemerdekaan. Mereka dengan berani merobek warna biru pada bendera Belanda yang dikibarkan di depan Hotel Yamato, menggantinya dengan bendera merah putih.

Peristiwa ini menjadi awal dari peristiwa bersejarah pada tanggal 10 November 1945, yang kini terus diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Jika ingin mengunjungi Hotel Majapahit, Anda bisa langsung mendatangi Jalan Tunjungan No.65, Genteng, Kecamatan Genteng, Surabaya, Jawa Timur.

8. Benteng Fort Rotterdam

Benteng Fort Rotterdam, yang telah berdiri kokoh di tengah Kota Makassar selama berabad-abad, tetap menjadi saksi bisu dari kehadiran Kongsi Dagang Belanda (VOC) di Sulawesi.

Dahulu, benteng ini digunakan sebagai markas komando pertahanan, kantor perdagangan, dan pusat pemerintahan Belanda di wilayah timur Indonesia. Kini, setelah mengalami beberapa kali perubahan fungsi, Benteng Rotterdam telah menjadi salah satu objek wisata sejarah terbesar di Makassar.

Salah satu koleksi yang menarik di Benteng Rotterdam adalah naskah La Galigo, yang diakui oleh UNESCO sebagai Memory of The World.

Keberadaan benteng ini menunjukkan kekayaan sejarah dan nilai budaya yang dimiliki oleh Kota Makassar, serta menjadi daya tarik bagi para wisatawan yang ingin menyelami jejak sejarah Sulawesi.

9. Radio Republik Indonesia

Gedung RRI bisa jadi salah satu refrensi tempat yang dikunjungi dalam memperingati hari kemerdekaan Indonesia.

Radio Republik Indonesia (RRI) memiliki peran yang sangat penting dalam menyebarkan informasi mengenai proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Pada pukul 19.00, teks proklamasi yang berasal dari Kantor Berita Domei (sekarang Kantor Berita Antara) berhasil sampai di tangan Yusuf Ronodipuro, Bachtiar Lubis, dan Suprapto, yang merupakan penyiar radio Hoso Kanri Kyoku (sekarang dikenal sebagai RRI).

Dengan bantuan para penyiar radio tersebut, berita mengenai proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dapat tersebar luas dan didengar oleh masyarakat di seluruh pelosok negeri. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran RRI dalam menyebarkan informasi penting kepada masyarakat pada masa itu.

10. Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, menjadi lokasi pengasingan yang paling legendaris bagi Bung Karno. Di tempat ini terdapat Rumah Museum, sebuah wisata sejarah yang menjadi saksi bisu dari masa-masa pengasingan sang proklamator.

Rumah bersejarah ini dahulunya menjadi tempat tinggal Ir. Soekarno bersama keluarganya selama di Ende. Suasana tenang di lokasi ini menjadi tempat Bung Karno merenungkan nilai-nilai Pancasila.

Kini, ingatan tersebut diabadikan dalam bentuk Patung Bung Karno yang merenung di bawah pohon sukun, dikenal sebagai Taman Renungan Bung Karno. Selain di Ende, Bung Karno juga pernah diasingkan di beberapa daerah lainnya, seperti Bengkulu, Berastagi, dan Pulau Bangka.


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Wonderful Indonesia