Kategori Berita
Media Network
Selasa, 05 MARET 2024 • 16:38 WIB

Menjelajahi Sawahlunto, Kota Tambang yang Penuh Wisata Sejarah

Gerbang masuk kota Sawahlunto. (Z Creators/Siti Nurlaila Lubis)

INDOZONE.ID - Kota Sawahlunto, yang jika melewati gerbang awal masuk berwarna biru akan melihat dan membaca “Selamat Datang di Sawahlunto Kota Wisata Tambang yang Berbudaya” tertulis di dinding paling atas gerbang tersebut.

Seperti yang diketahui masyarakat bahkan dunia, mengutip keterangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi bahwa

6 Juli 2019 dalam sidang penetapan di Baku, Azerbaijan, Situs Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto ini sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Dunia. Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) sudah menjadi sebuah situs yang diakui dunia untuk dijaga, dirawat, dan dimanfaatkan secara bersama-sama.

Tambang bersejarah di kota Sawahlunto. (Z Creators/Siti Nurlaila Lubis)

Baca Juga: Kemenpar Serius Garap Wisata Pertambangan Ombilin Sawahlunto

“Pasalnya, pengembangan, pemanfaatan, dan penguatan ekosistem WTBOS yang terkelola dengan baik akan mampu menjaga situs warisan dunia ini dari eksploitasi energi tambang yang memang ada batasnya. Temuan potensi deposit tambang batu bara Ombilin pada tahun 1868 oleh William Hendrik De Greve,” tulisnya.

Kota estetik dan unik ini memiliki banyak sekali objek wisata sejarah, seperti kawasan Kantor Bukit Asam, bangunan tua yang memiliki arsitektur zaman Belanda ini merupakan peninggalan Unit Pertambangan Ombilin yang dibangun tahun 1916.

Bersumber dari Wikipedia, dalam penelitian De Greve, diketahui terdapat 200 juta ton batu bara yang terkandung di sekitar aliran Batang Ombilin salah satu sungai yang ada di Sawahlunto.

Sejak penelitian tersebut diumumkan ke Batavia pada tahun 1870, pemerintah Hindia Belanda mulai merencanakan pembangunan sarana dan prasarana yang dapat memudahkan eksploitasi batu bara di Sawahlunto. Di area kantor tersebut juga terdapat Museum Tambang Ombilin.

Tempat wisata di kota Sawahlunto. (Z Creators/Siti Nurlaila Lubis)

Baca Juga: Mengintip Bekas Pemakaman Belanda di Sumenep, Jejak Sejarah yang Terbengkalai

Tak hanya itu, wisata sejarah lainnya juga ada di Museum Situs Lubang Tambang Batu bara Soero. Untuk masuk ke Museum ini pengunjung hanya membayar tiket Rp10.000. Nanti akan didampingi oleh Tour Guide mengelilingi museum dan masuk ke dalam lubang tambang untuk berjalan melewati terowongan sepanjang 185 meter.

Lubang tambang ini menyimpan cerita kelam, kejam dan kerasnya kehidupan narapidana yang dijadikan buruh paksa di zaman pemerintah kolonial. Tour Guide Fransisko Firdaus mengatakan untuk operasionalnya lubang ini beroperasional pada 1898 hingga tahun 1930. Baru kali itu ditinggalkan oleh Belanda dan ditutup, sehingga dibuka kembali untuk objek wisata pada 2007 dan diresmikan kembali 2008.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Wikipedia, Pantauan Langsung

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Menjelajahi Sawahlunto, Kota Tambang yang Penuh Wisata Sejarah

Link berhasil disalin!