Area Komplek Pemakaman Segoropuro, Pasuruan. (Z Creators/Zulkiflie).
INDOZONE.ID – Bagi kamu yang suka berwisata religi. Komplek Pemakaman Segoropuro, di Desa Segoropuro, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, sepertinya cocok untuk anda kunjungi. Itu karena, di komplek makam setempat terdapat beberapa makam ulama besar.
Komplek Pemakaman Segoropuro, terletak sekitar 10 kilometer di sisi sebelah timur dari pusat Kota Pasuruan. Kamu yang berencana berkunjung ke area makam setempat, bisa menggunakan transportasi darat, baik dengan mengendari mobil dan motor.
Di komplek Pemakaman Segoropuro, terdapat tiga makam ulama yang biasa dikunjungi para peziarah. Pertama, adalah makam Sayyid Arif; Kedua, makam Sayyid Abdurrohman, dan Ketiga makam Mbah Kendil Wessi. Ketiga tokoh inilah yang konon katanya, menjadi penggerak syiar Islam, di daerah pesisir Jawa seperti daerah Pasuruan dan Madura.
Area Komplek Pemakaman Segoropuro, Pasuruan. (Z Creators/Zulkiflie).
Informasi dihimpun, Sayyid Arif merupakan santri dari Mbah Sholeh Semendi, Winongan, Pasuruan yakni merupakan seorang ulama asal Banten, Jawa Barat, yang menyebarkan islam di wilayah Pasuruan pada abad ke-17.
Karena kecerdikannya selama menjadi santri, Sayyid Syarif kemudian diangkat menjadi menantu Mbah Sholeh. Pada zaman tersebut, seorang santri yang telah dijadikan menantu seorang ulama besar, diwajibkan mensyiarkan Islam ke daerah yang belum tersentuh syariat Islam.
Oleh karenanya, Sayyid Arif kemudian mendatangi daerah pesisir utara Pasuruan dan membuat sebuah padepokan, untuk mengajarkan agama Islam ke warga sekitar. (Kini menjadi Desa Segoropuro, Red).
Area Komplek Pemakaman Segoropuro, Pasuruan. (Z Creators/Zulkiflie).
Sayyid Arif yang haus akan ilmu, membuatnya sering mengaji dan mempelajari kitab-kitab dari gurunya itu. Namun karena padepokan nya berdiri di daerah pesisir, para santrinya sering merasa terganggu dengan suara ombak di laut. Apalagi saat aktivitas belajar mengajar, di padepokan setempat.
Pada suatu ketika, Sayyid Arif pun meminta kepada Allah SWT, agar memindahkan tepi laut atau pesisir, ke sebelah utara. Itu supaya suara ombak laut, tidak lagi mengganggu santrinya. Namun sadar permintaannya terlalu tinggi, Sayyid Arif kemudian meminta maaf kepada sang pencipta.
Dari situlah, akhirnya muncul nama Segoropuro yakni Segoro (lautan) dan Puro yang dalam bahasa Jawa berarti permintaan maaf (Pangapuro).
Komplek Pemakaman Segoropuro berada di atas perbukitan, dan dikelilingi pepohonan besar. Disisi sebelah utara merupakan area persawahan, dan setelahnya barulah area pesisir laut, Pasuruan.
Suasana sejuk dan rindang, bakal anda rasakan saat berziarah di makam para ulama setempat. Suasana tersebut, dijamin bakal membuat anda betah saat mengirimkan doa-doa bagi para ulama, yang dimakamkan di komplek pemakaman Segoropuro.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators