INDOZONE.ID - Siapa yang nggak pernah bermimpi tinggal di negara lain, menikmati budaya baru, dan memulai hidup baru? Tapi, urusan biaya, visa, dan berbagai dokumen sering bikin mimpi itu mentok di angan-angan.
Nah, kabar baiknya, ada beberapa negara yang justru bersedia membayar kamu untuk pindah ke wilayah mereka! Dari Eropa sampai Asia, mereka menawarkan berbagai insentif untuk menghidupkan kembali kota-kota kecil atau desa yang mulai sepi.
Insentif ini bermacam-macam, mulai dari bantuan dana untuk buka usaha, biaya hidup, hingga renovasi rumah tua. Tapi, sebelum packing koper, kamu perlu cek syarat-syaratnya biar nggak salah langkah.
Selain itu, penting juga untuk riset soal visa, pajak, bahasa, hukum lokal, dan layanan kesehatan supaya kamu siap jadi warga baru.
Berikut tujuh negara dengan program menarik buat kamu yang pengen pindah!
Baca Juga: Surganya Pencinta Claw Machines di Playground Terbesar PIK 2
1. Chile
Chile mengajak para pengusaha teknologi pindah ke Santiago lewat program Start-Up Chile. Program ini punya tiga jenis bantuan dana tanpa syarat saham, tergantung tahap bisnismu.
Untuk usaha baru, ada hibah Build senilai 15 juta peso (sekitar Rp240 juta) selama empat bulan. Kalau bisnismu sudah punya produk, hibah Ignite kasih 25 juta peso (Rp400 juta) plus tambahan sampai 20 juta peso.
Buat perusahaan yang mau ekspansi, hibah Growth nawarin 75 juta peso (Rp1,6 miliar). Menarik, bukan?
Baca Juga: Menikmati Indahnya Alam di Natural Park Takengon, Apa Aja Fasilitasnya?
2. Irlandia
Irlandia meluncurkan program Our Living Islands pada 2023 untuk menyemarakkan 30 pulau terpencil. Kamu bisa dapat dana hingga €84,000 (Rp1,4 miliar) untuk beli dan renovasi rumah tua.
Tapi, pulau-pulau ini nggak punya jembatan ke daratan, jadi kamu harus naik perahu atau pesawat untuk ke mana-mana. Oh ya, urusan visa dan izin tinggal harus kamu urus sendiri sesuai aturan Irlandia.
3. Italia
Italia terkenal dengan program rumah seharga €1 di desa-desa, tapi ada juga tawaran lebih besar.
Di wilayah Tuscany, kamu bisa dapat hibah €10,000-€30,000 (Rp170 juta–Rp510 juta) untuk pindah ke salah satu dari 76 kota pegunungan dan beli rumah tetap.
Di Sardinia, ada dana sampai €15,000 (Rp255 juta) untuk beli atau renovasi rumah di kota kecil dengan penduduk kurang dari 3.000 orang. Kalau kamu dari luar Eropa, pastikan punya izin tinggal jangka panjang, ya!
4. Jepang
Pencinta budaya Jepang, merapat! Lewat program Regional Revitalization Corps, Jepang kasih gaji 3 juta yen (Rp300 juta) per tahun untuk tinggal dan kerja di desa selama minimal satu tahun, dengan opsi lanjut sampai tiga tahun.
Syarat utamanya, kamu harus lancar berbahasa Jepang. Jadi, mulai rajin belajar bahasa, deh!
5. Mauritius
Mauritius merupakan pulau indah di Samudra Hindia, nawarin dana 20,000 rupee (Rp7 juta) buat pengusaha yang mau buka bisnis di sana.
Kamu cuma perlu punya ide bisnis yang disetujui pemerintah dan penuhi syarat visa. Cocok banget buat yang pengen kerja sambil santai di tepi pantai.
6. Spanyol
Spanyol lagi gencar menambah penduduk di kota-kota kecil, salah satunya lewat program di Extremadura untuk pekerja teknologi yang punya visa digital nomad.
Kamu bisa dapat hibah €10,000 (Rp170 juta) kalau usiamu di bawah 30, atau €8,000 untuk usia di atas itu, buat tinggal di kota dengan penduduk kurang dari 5.000 orang.
Kalau stay sampai tiga tahun, ada bonus dana lagi! Spanyol juga punya Entrepreneur’s Visa dengan bantuan sampai $50,000 (Rp800 juta) untuk pengusaha.
7. Swiss
Desa Albinen di Swiss lagi kekurangan penduduk, makanya mereka nawarin 25,000 franc Swiss (Rp480 juta) per orang dewasa di bawah 45 tahun dan 10,000 franc (Rp190 juta) per anak untuk pindah.
Syaratnya, kamu harus punya izin tinggal permanen, beli rumah, dan tinggal di sana minimal 10 tahun. Bayangin tinggal di tengah pemandangan pegunungan yang ciamik.
Dengan tawaran ini, pindah ke luar negeri bukan cuma mimpi lagi. Yuk, siapin diri, pilih negara tujuan, dan mulai petualangan barumu!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Amatan