Kamis, 17 APRIL 2025 • 15:20 WIB

3 Bangunan Abad ke-19 di Jakarta yang Disulap Jadi Destinasi Wisata Budaya

Author

Museum Sejarah Jakarta Sumber

INDOZONE.ID - Sejumlah bangunan peninggalan kolonial Belanda yang berdiri sejak abad ke-19 di Jakarta, kini hadir sebagai destinasi wisata budaya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memanfaatkan warisan arsitektur Eropa ini untuk edukasi sejarah, sekaligus penggerak sektor pariwisata kota.

1. Museum Fatahillah

Museum Fatahillah tempat wisata gratis di Jakarta

Salah satu ikon wisata budaya paling populer adalah Museum Fatahillah, yang dulunya merupakan balai kota Batavia.

Dibangun pada tahun 1710 dan direnovasi secara besar-besaran pada abad ke-19, bangunan ini memamerkan perpaduan gaya arsitektur neoklasik khas Belanda.

Baca Juga: Museum Diponegoro Magelang, Tempat Bersejarah yang Bikin Merinding Sekaligus Takjub

Museum ini kini menjadi pusat sejarah Jakarta, menyimpan koleksi artefak dari era kerajaan hingga kolonial.

2. Museum Seni Rupa dan Keramik

Museum Seni Rupa dan Keramik

Tak jauh dari Museum Fatahillah, Museum Seni Rupa dan Keramik menempati bekas gedung lembaga peradilan tertinggi pada masa kolonial yang dibangun tahun 1870.

Dengan arsitektur bergaya neoklasik dengan pilar-pilar megah, museum ini memamerkan karya seni dari berbagai era, mulai dari lukisan klasik hingga keramik kuno.

3. Gedung Kesenian Jakarta

Gedung Kesenian Jakarta

Sementara itu, Gedung Kesenian Jakarta, yang dibangun pada 1821 dengan gaya Indische Empire, menjadi tempat pertunjukan seni modern dan tradisional.

Baca Juga: Jangan Sampai Ketinggalan! Museum Nasional Hadirkan Pameran Kongsi Akulturasi Tionghoa, Tiket Mulai Rp25 Ribu

Gedung ini dulu dikenal sebagai Schouwburg Weltevreden dan menjadi pusat hiburan masyarakat Batavia.

Bangunan lain seperti Gereja Immanuel (1835), Gedung Filateli (1913), dan Museum Bank Indonesia, juga ikut difungsikan sebagai tempat wisata edukatif.

Meski berdiri sejak zaman kolonial, pengelolaan yang baik membuat bangunan-bangunan ini tetap kokoh dan menarik minat wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

Upaya ini tidak hanya memperkenalkan sejarah Jakarta kepada generasi muda, tetapi juga membuktikan bahwa bangunan tua bisa memiliki fungsi baru yang bermanfaat.

Pemerintah DKI Jakarta diharapkan terus merawat warisan ini, agar nilai sejarah dan budaya yang terkandung di dalamnya tetap lestari dan dapat dinikmati sepanjang masa.

Banner Z Creators Undip.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Jurnal Ilmiah Pariwisata Agama Dan Budaya