Kamis, 07 DESEMBER 2023 • 10:34 WIB

Keluarga Asal Singapura Dirampok Saat Menginap di Villa Bali, Uang Tunai dan Barang Berharga Senilai Rp34 juta Hilang

Author

Pintu villa yang dibobol dna tembok belakang villa yang dipanjat. (Istimewa)

INDOZONE.ID - Liburan indah sebuah keluarga besar warga Singapura di Canggu, Bali berubah menjadi menyedihkan ketika mereka menemukan villa empat kamar tidur mereka telah digeledah, yang mengakibatkan hilangnya uang tunai dan barang berharga senilai sekitar S$3.000 atau Rp34 juta, termasuk tas dan dompet.

Redha Indra, seorang profesional teknologi berusia 28 tahun, membagikan detail mengerikan dari peristiwa malang ini melalui halaman Facebook-akhir November lalu (30/11/2023).

Dalam postingan Facebooknya, ia menceritakan bagaimana liburan mereka berubah menjadi mimpi buruk ketika mereka menjadi korban perampokan di tengah malam.

Kelompok yang terkena dampak terdiri dari sembilan orang dewasa, di antaranya dua orang lanjut usia, serta tiga anak-anak, yang telah merencanakan perjalanan ke Bali dengan cermat. Reservasi mereka berlangsung dari 25 November hingga 2 Desember, di Villa berlokasi kawasan Canggu dipesan sebagai tempat tinggal mereka selama periode ini.

Baca Juga: Viral Kondisi Villa Hancur Berantakan Akibat Ulah Pengunjung Tak Tau Aturan: Yang Nyewa Kawanan Gorila?

Selanjutnya, Redha melalui halaman Facebook-nya membagikan rekaman CCTV yang disediakan dari villa, menjelaskan kejadian tersebut. Rekaman kamera CCTV menunjukkan sosok buram melompati tembok rendah yang mengelilingi villa mereka.

Sebuah sepeda motor dengan lampu mati terlihat beberapa kali melewati villa pada malam yang sama, dan sebuah sepeda motor juga terlihat meninggalkan villa. Namun, masih belum diketahui pasti apakah kedua sepeda motor tersebut ada kaitannya dengan insiden yang terjadi.

Laporan berbeda muncul mengenai titik masuk penyusup. Seorang anggota keluarga yang terkena dampak mengklaim bahwa pencuri memasuki villa melalui pintu geser yang rusak, namun manajemen mengklaim pintu tersebut berfungsi dengan baik dan keluarga tersebut tidak mengunci pintu pada malam itu.

Menanggapi kejadian tersebut, keluarga korban segera melapor ke polisi di Bali, seperti dilansir The Straits Times (ST).

Sudut pandang yang berbeda, dikombinasikan dengan bukti kuat dari rekaman CCTV, membuat situasi jadi lebih rumit. Pengamatan tajam Redha menyoroti fokus aneh si penyusup di ruang makan. Hal ini tampak membingungkan karena barang-barang yang dicuri awalnya berasal dari berbagai ruangan dan rak, jauh dari ruang makan pusat'

CCTV sebuah sepeda motor di kawsan villa. (Istimewa)

Baca Juga: Serunya Menginap di Villa Kayu, Hunian di Pedesaan Yogya Rasanya Ubud Banget!

Pihak villa menyalahkan keluarga

Mengekspresikan kekecewaannya, Redha menyampaikan ketidakpuasannya terhadap manajer properti, yang secara mengejutkan menyalahkan keluarganya.

“Tidak ada keamanan khusus di villa tersebut,” kata Redha, menyoroti tidak adanya personel keamanan di lokasi.

Lebih lanjut, ia menyebutkan pengelola hanya berkomunikasi melalui telepon dan tidak menampakkan diri secara fisik.

Meskipun telah membayar untuk dua malam tambahan, keluarga tersebut memutuskan untuk mengosongkan villa pada hari yang sama ketika mereka menemukan perampokan tersebut, menggarisbawahi gawatnya situasi dan kegelisahan mereka untuk melanjutkan masa tinggal mereka.

Berkaca pada pengalaman mengerikan tersebut, Redha mengungkapkan kesadaran yang mengkhawatirkan bahwa pencurian terjadi ketika mereka berada di dalam villa, tertidur lelap. Redha menggarisbawahi kemungkinan penculikan atau cedera yang menakutkan, terutama jika penyusup itu bersenjata.

Baca Juga: Destinasi Wisata Keluarga di Bali Cocok untuk Liburan Akhir Tahun

Dalam postingan Facebooknya, Redha menekankan pentingnya keselamatan dan akuntabilitas dalam memilih akomodasi, mengungkapkan keprihatinan mendalam tentang pengalaman mereka di Vila tersebut.

Ia mendesak orang lain untuk mewaspadai cobaan berat yang mereka alami, dengan menyatakan, “Saya ingin menarik perhatian pada kejadian ini dengan harapan dapat mencegah orang lain menghadapi cobaan serupa. Harap berpikir dua kali sebelum mempertimbangkan Villa K**** untuk masa menginap anda”

Redha menyayangkan bagaimana pengalaman menyenangkan bisa berubah menjadi mimpi buruk karena kelalaian pihak yang bertanggung jawab atas keselamatan dan kesejahteraan para tamu. Ia mengakhiri postingannya dengan permohonan yang tulus agar orang lain tetap aman dan melakukan perjalanan dengan bijak, serta menekankan perlunya meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: The Straits Times