Ngopi di Cafe dan Resto Berlantai 4, Bisa Lihat Ikon Menara Air dan Pegunungan Argopuro dari Tengah Kota
INDOZONE.ID - Terletak di tengah Kota Jember, atau tepatnya di Jalan KH. Shiddiq No 17 Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, Jember, terdapat lokasi ngopi dan bersantai bernama Wafa 17 Resto & Cafe.
Dari lokasi ngopi dan tempat bersantai ini, pengunjung saat berada di lantai tiga dan empat. Dapat menikmati pemandangan eksotis Pegunungan Argopuro dan Ikon Kabupaten Jember Menara Air Peninggalan Belanda, yang terletak di Pasar Tanjung Jember.
Owner Wafa 17 Resto & Cafe Abdul Wahid mengatakan, ia sengaja memberikan konsep bagi pengunjung yang ingin bersantai dan ngopi tanpa harus menempuh jarak yang jauh.
Cukup di tengah Kota Jember, tapi bisa melihat pemandangan dan jadi tempat santai yang asyik untuk dikunjungi.
"Jadi konsepnya Wafa 17 Resto & Coffee ini ada empat lantai. Untuk di lantai satu ada resto. Kemudian untuk lantai duanya ada bar dengan konsep slow bar, jadi bisa interaksi dengan baristanya secara langsung. Mulai dari pembuatan, atau mengenal macam-macam jenis kopi yang kita punya. Juga ada menu non coffee," ujar Wahid saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Minggu (25/8/2024).
"Nah untuk di lantai tiga dan empat. Sengaja konsepnya terbuka, ada untuk lesehan atau menggunakan meja. Pengunjung dapat melihat pemandangan langsung di sebelah utara Pegunungan Argopuro. Kemudian di sebelah barat ada menara Masjid Roudhotul Muchlisin. Nah dengan jarak kurang lebih 400 meter ke arah timur laut, ada puncak Menara Air Ikon Kota Jember yang lokasinya di Pasar Tanjung," sambungnya menjelaskan.
Baca Juga: Amazing Trawas Cafe, Rekomendasi Tempat Makan Enak dan Murah dengan Nuansa Alam di Mojokerto
Terkait resto yang dikelola olehnya, kata Wahid, merupakan usaha turun temurun keluarga. Yakni Ayam Goreng H. Ikhwan yang cukup terkenal di Jember sejak era tahun 80-an.
"Namun kemudian sesuai perkembangan zaman, kami kembangkan menjadi empat lantai ini. Agar pengunjung bisa memiliki tempat ngopi atau bersantai di tengah kota. Juga kalau gen Z sekarang menyebutnya Ngopi Senja. Itu di lantai 3 dan 4," ulasnya.
Untuk fasilitas yang ada di Wafa 17 Resto & Cafe, Wahid menyebut konsepnya untuk all segment.
"Karena di sini ada room meeting, kemudian ada working space, kita punya dengan kapasitas bisa 40-50 pak. Kemudian untuk harga juga cukup terjangkau. Kisaran Rp 5-20 ribuan. Apalagi juga kopinya. Insyaallah lengkap," ujarnya.
Kemudian untuk jam operasional dari resto dan cafe yang dikelola, lanjutnya, buka setiap hari dari pukul 09.00 - 23.00 WIB.
"Tapi untuk menikmati suasana ngopi senja, saya sarankan saat sore hari dari pukul 3 sore. Jadi monggo bisa sowan (datang, red) ke sini. Untuk jargon kami Fasilitas Menteri, Harga Santri," ucap pria yang juga pengurus musik hadrah itu.
Terkait keberadaan resto dan cafe yang semakin banyak di Jember. Wakil Bupati Jember Muhammad Balya Firjaun Barlaman (Gus Firjaun) yang berkesempatan berkunjung datang di Wafa 17 Resto & Cafe.
Mengaku, jika upaya perkembangan UMKM di Jember saat ini sudah cukup pesat.
Baca Juga: Cafe Kandang Sapi Sari Indah, Inspirasi Kedai Susu Bernuansa Alam di Kota Pekalongan
"Alhamdulillah memang banyak yang saat ini pelaku UMKM membuka usahanya di Jember. Sehingga Jember hari ini menjadi lokasi investasi yang dilirik," kata Gus Firjaun.
Namun demikian, dengan Kabupaten Jember yang akrab disebut sebagai Kota Santri. Ia mengingatkan kepada pengelola cafe ataupun resto, untuk bisa memahami waktu salat.
"Sehingga kami harap, konsep cafe atau resto apa saja silahkan. Nah yang saya tahu dari Wafa 17 Resto & Cafe ini. Saat ada azan waktu salat, seluruh kegiatan musik dan hiburan dihentik sejenak. Ini bagus dan bisa dicontoh pengusaha cafe dan resto yang lain. Juga dilengkapi juga dengan musala untuk sejenak salat pengunjungnya," ujarnya.
"Apalagi juga katanya pengelola cafe, makna angka 17 itu tentang jumlah seluruh rakaat. Ada arti tersendiri. Jadi ya semoga ini memberikan manfaat baik," imbuhnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan