Rabu, 30 AGUSTUS 2023 • 07:10 WIB

Mengenal Kopi Tua dari Pegunungan Basseang Pinrang, Kopi dari Timur Tengah Dibawa Belanda Sejak Abad ke-19

Author

Kopi Basseang

INDOZONE.ID - Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan memiliki varian kopi khas yang cukup langka. Namanya Kopi Basseang, kopi yang sudah dinikmati secara turun temurun oleh masyarakat Desa Basseang, Kecamatan Lembang.

Basseang sendiri terletak di pedalaman Pinrang. Seluruh kawasannya perbukitan dan beberapa bagiannya ditumbuhi hutan pinus. Dingin dan sedikit lembab. Berbatasan langsung dengan Toraja, dan hanya dipisahkan oleh sungai dari wilayah Patekkong dan Desa Ollong, Kabupaten Enrekang.

Cikal bakal Kopi Basseang sendiri pada dasarnya sudah tumbuh sejak zaman kolonial Belanda. Sekitar 300 tahun yang lalu atau sejak abad ke-19. Disebutkan asalnya dari timur tengah yang dibawa oleh para penjajah.

Baca Juga: Nongkrong di Warung Kopi Gunung, Serasa Ngopi di Tengah Hutan, Homey Banget!

Kebun Kopi Basseang

Menurut penuturan Nene Roben, tokoh masyarakat kelahiran 1919, Kopi Basseang sudah tumbuh sebelum Bendungan Benteng dibangun pada 1936. Sebab, dia dulu menjadi buruh pembangunan bendungan, dan kopi sudah tumbuh subur di sana.

Dulu di sini jalur penyelundupan hasil bumi orang kolonial, Belanda. Mereka yang bawa dari timur tengah, kemudian tumbuh di sini. Para ahli dari kalangan Belanda juga pilih kopi ini karena jenisnya robusta, tahan penyakit dan tidak manja, makanya ditanam di sini,” jelas Nene Roben.

Sebelum tumbuh di Basseang, kopi itu lebih dulu tumbuh di wilayah Batu Sura, Desa Mesakada, Kecamatan Lembang. Lokasinya berdekatan, tetapi kemudian lebih masif tumbuh di pegunungan Basseang. Memang awal mulanya ditanam, lalu dibudidayakan. Bukan tumbuhan liar.

Baca Juga: Excelso Hadirkan Menu Baru, Pecinta Kopi dan Durian Wajib Coba!

Biji Kopi Basseang

Kopi Basseang juga punya banyak manfaat. Tidak hanya buahnya yang diolah, tetapi daunnya juga dikonsumsi sebagai obat, termasuk dalam hal memulihkan stamina. Kandungan pahit yang alami dari robusta mengandung khasiat yang dipercaya bisa memulihkan stamina, meningkatkan kekebalan tubuh, dan menangkal berbagai penyakit.

Kalau yang jadi obat itu daunnya. Cuma yang tumbuhan aslinya sekarang sisa 2 pohon, di puncak Basseang. Karena pahitnya itu yang bisa menambah stamina. Dari dulu memang diolah sama orang tua di sini,” bebernya.

Writer: Ananda Fachreza Lubis


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Z Creators