Kategori Berita
Media Network
Minggu, 07 APRIL 2024 • 12:05 WIB

Mirip dengan Masjid, Benarkah Kubah Katedral Rusia Terinspirasi dari Arsitektur Masjid Persia

Katedral St. Basil, Moskva

INDOZONE.ID - Rusia merupakan negara multietnis dengan berbagai keberagaman yang dimilikinya, mulai dari agama, suku, ras, sampai kebudayaan.

Keberagaman tersebut tentunya berdampak baik secara langsung ataupun tidak terhadap desain dan arsitektur bangunan-bangunan setempat yang mana tentunya mencerminkan ide-ide dari banyak budaya yang bernaung di dalamnya.

Jika berbicara mengenai bangunan khas rusia tentunya tak akan lepas dengan bangunan ikonik yang terdapat di jantung ibu kota negara tersebut, tidak lain ialah gereja St. Basil yang terletak di ibu kota Moskwa.

Baca Juga: Chongqing, Kota Futuristik di Tengah Pegunungan China yang Menakjubkan

Gereje Ortodoks yang berlokasi di lapangan merah ini dibangun pada abad ke-16 Masehi dengan tinggi 156 kaki, mempunyai nama Vasily (Basil) yang diberkati, berdasarkan seorang Santo Ortodoks Rusia yang dikenal karena perbuatanya dimana mencuri barang dari orang kikir kemudian membagikanya kepada orang miskin.

Gereja Katedral St. Basil ini merupakan tempat yang dianggap sakral dimana banyak kegiatan resmi keagamaan ataupun pemerintah dilakukan di komplek tersebut, bukan hanya sebagai gereja, tempat tersebut juga sekaligus berfungsi sebagai museum.

Jika kita amati lagi, arsitektur pada gereja St. Basil ini tidak seperti katedral eropa pada umumnya, akan tetapi mempunyai keunikan dimana memiliki kubah yang mirip dengan arsitektur masjid Persia. Namun, gereja St. Basil hanyalah salah satu dari sekian banyak gereja di Rusia yang memiliki arsitektur unik dengan kubah mirip masjid Persia.

Baca Juga: Hotel di Singapura Akan Ganti Rugi Biaya Hotel Jika Liburan Pengunjung Gagal karena Hujan

Gereja Kizhi di pulau Pagost, Katedral Verkhospasskiyy di kremlin moskwa hingga gereja St. Nicholas di ujung timur Vladivostok juga memiliki arsitektur yang serupa dengan kubah di atasnya.

Sejarah Singkat Arsitektur Kubah Bangunan

Desain kubah yang terpasang pada arsitektur bangunan sendiri memiliki perjalanan yang cukup panjang dalam perkembangan peradaban manusia.

Persia, yang saat ini menjadi wilayah Iran dan sebagian asia tengah diyakini para ahli sejarah sebagai pelopor utama pendesainan kubah pada struktur bangunan. Banyak sumber yang mengatakan bahwa desain kubah tersebut telah ada pada tempat peribadatan masyarakat pagan, jauh sebelum kedatangan agama Kristen dan Islam.

Baca Juga: Wanita Traveling Sendiri? Simak 5 Tips Jitu Ini Agar Aman dan Berkesan

Dari Persia kemudian berubah dan diadaptasi oleh Greco-Roman, Byzantium, Islam hingga sampai lah pada arsitektur Ketsaran Rusia.

Selain itu, kubah yang ada pada setiap bangunan di dunia khususnya gereja di Rusia mempunyai arti dan fungsinya masing-masing, yang mana bisa berfungsi sebagai penanda periode, lokasi, hingga alasan dan kepada siapa tempat tersebut didedikasikan.

Anggapan yang Menjadi Inspirasi

Karena desain yang banyak dipengaruhi oleh arsitektur Persia, kubah yang ada di Rusia memiliki banyak kemiripan dengan arsitektur islami, hal tersebut merupakan salah satu alasan banyak warga awam khusunya dari negara asing yang mayoritas penduduknya muslim menganggap bangunan tersebut merupakan sebuah masjid.

Baca Juga: Mengintip Kawasan Nifu Belo, Hidden Gem Baru di Kota Kupang, NTT

Hal tersebut bukan tidak mungkin akan menjadi sebuah anggapan yang terus menjalar ke setiap masyarakat yang belum mengetahui secara pasti bangunan berkubah yang terletak di Rusia sekaligus menjadi ikon negera tersebut.

Tak ayal, karena alasan itu pula yang menyebabkan banyak warga di negera seperti Indonesia yang notabene mayoritas berpenduduk muslim, membangun masjid dengan arsitektur mirip gereja Katedral St. Basil.

Sebagai contoh sebuah masjid An Nurumi yang berdiri kokoh dengan menara setinggi 28 meter terletak di Jalan Raya Yogya – Solo KM5, Kabupaten Sleman Yogyakarta yang mengadaptasi desain tempat ikonik kota Moskwa yaitu katedral St. Basil.

Baca Juga: Italia Buka Jembatan Gantung untuk Pejalan Kaki, Jadi yang Tertinggi di Eropa

Faktanya, pembangun dari masjid ini memang benar-benar terinspirasi dari desain katedral ikonik kota Moskwa ketika mereka mengunjungi eropa timur.

Selain itu, bangunan masjid yang terletak di dalam tempat wisata Jatinangor Nasional Park (Jans Park) di Sumedang, juga mengadaptasi arsitektur dari katedral st. Basil dan dibuat semirip mungkin dengan bangunan sebenarnya.

Dari sana dapat diketahui bahwa ternyata tidak sedikit orang yang melihat bahwa kubah yang terpasang di gereja-gereja Rusia mirip dengan kubah masjid seperti pada arsitektur Persia.

Baca Juga: Mengintip Kawasan Nifu Belo, Hidden Gem Baru di Kota Kupang, NTT

Desain Kubah Katedral Rusia Benar-benar Diadaptasi dari Arsitektur Persia?

Asal-usul mengenai bentuk kubah gereja-gereja di Rusia yang menyerupai bawang dan arsitektur Persia sendiri terdapat banyak versi.

Pendapat pertama mengenai kubah tersebut dikatakan oleh salah satu filsuf agama, Yevgeny Trubetskoy dalam risalahnya Tri ocherka o ruskoy ikone ‘Tiga Esai tentang ikon Rusia’ bahwa kubah bawang “itu adalah mahkota gereja, seperti lidah berapi-api yang dimakotai salib dan meruncing ke arah salib…”.

Selain itu, para ahli juga percaya bahwa kubah bentuk bawang ini terinspirasi dari Aedicule (kapel di atas Makam Suci Yerusalem), yang diyakini telah memiliki kubah bawang pada abad ke-11.

Baca Juga: Italia Buka Jembatan Gantung untuk Pejalan Kaki, Jadi yang Tertinggi di Eropa

Pendapat lain mengatakan bahwa kubah bawang yang terpasang pada gereja-gereja di Rusia, para arsitek abad pertengahan berusaha membuat bentuk yang lebih panjang dan lebih tinggi dalam arsitektur gereja, yang mana masih sejalan dengan arsitektur Gotik yang terkenal di eropa pada masanya.

Lalu, arsitektur tersebut kemudian meluas dengan munculnya gereja-gereja berbentuk tenda pada abad ke-16 hingga ke-17.

Namun dari beberapa pendapat diatas, tidak sedikit sejarawan berpendapat bahwa bentuk kubah tersebut memang berasal dari arsitektur masjid islam dari abad ke-15 pada saat penyerbuan ke-Khanan Kazan oleh Ivan IV yang kemudian diadaptasi dengan beberapa unsur seperti jumlah kubah yang terpasang, dimana apabila terpasang tiga kubah yang melambangkan Tritunggal Mahakudus, jika lima melambangkan kristus dan empat Penginjil; lalu jika jumlahnya terdapat 13 kubah biasanya didedikasikan untuk kristus dan para Rasul. Kemudian, peran Persia sendiri dalam memelopori kubah dalam sejarah arsitektur bangunan memperkuat alasan pengaruhnya dalam arsitektur berbagai gereja katedral di Rusia.

Baca Juga: Taman Nasional Gunung Rinjani Buka Kembali Jalur Pendakian

Jadi, dari berbagai pandangan mengenai asal-usul penggunaan kubah bawang pada arsitektur gereja-gereja Rusia, dapat disimpulkan bahwa arsitektur Persia memiliki pengaruh signifikan dalam inspirasi desain yang digunakan. Terutama, melalui Kekhanan Kazan yang mana pernah menjadi Kerajaan Muslim di Rusia.

Penggunaan kubah bawang juga dipengaruhi oleh lingkungan dan budaya lokal. Dengan memilih bentuk bulat, desain ini tidak hanya lebih praktis, tetapi juga membantu mencegah penumpukan salju dan air di atap bangunan dengan lebih efektik ketika musim dingin tiba.

Writer: Ananda F.L


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Russia Beyond

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Mirip dengan Masjid, Benarkah Kubah Katedral Rusia Terinspirasi dari Arsitektur Masjid Persia

Link berhasil disalin!