Kategori Berita
Media Network
Selasa, 18 APRIL 2023 • 14:00 WIB

Menjelajahi Perge, Kota Kuno Termodern di Dunia, Tempat Kelahiran Para Filsuf dan Ilmuwan

Gerbang Romawi, pintu masuk ke kota kuno Perge. (Z Creator/Elisa Oktaviana)

 Perge dibagi menjadi empat distrik. Deretan tiang berelief yang menghiasi jalanan pusat kota, sebagian masih terpelihara dengan baik. Di tengah kota juga terdapat Agora, pusat komersial dan politik. Lantai beberapa toko ditutupi dengan mozaik.

Pemandian Umum

Pemandian umum,simbol kemewahan Romawi. (Z Creator/Elisa Oktaviana)

Ada beberapa Pemandian Romawi di Perge, dengan rangkaian ruangan yang dihiasi patung, tiang dan relief. Ada kolam renang air dingin, kolam air hangat dan kolam air panas.

Sistem pemanas bawah lantai dan pecahan lempengan marmer di dinding pemandian, masih ada sampai sekarang.
 
Fasilitas pemandian umum menjadi salah satu bukti kemewahan dan simbol gaya hidup sehat bangsa Romawi. Mereka datang ke pemandian untuk relaksasi sekaligus bersosialisasi.

Baca juga: Sebelum Kairo, Ibu Kota Mesir Adalah Memphis, Kota Kuno yang Disebut dengan Dinding Putih

Banyak Bangunan Monumental

Kanal di tengah kota Perge. (Z Creator/Elisa Oktaviana)

Perge termasuk salah satu kota Romawi yang paling tertata. Ada kompleks air mancur monumental (Nymphaeum), yang terdiri dari tangki air dan fasad hias. Bangunan ini didedikasikan untuk Dewi Artemis, Kaisar Septimius Severus beserta istri dan putranya, serta Kaisar Hadrian.

Airnya berasal dari kanal-kanal, yang juga mengalir ke pemandian. Kanal membentang di tengah jalan dan bisa digunakan penduduk Perge. Di bawahnya ada sistem saluran pembuangan tersembunyi. 

Bangunan monumental lainnya yaitu Menara Hellenistik dan Palaestra, tempat latihan fisik dengan halaman terbuka yang dikelilingi ruang ganti.

Basilika dan Gereja

Perge pernah jadi pusat ajaran Kristen. (Z Creator/Elisa Oktaviana)

Di era Romawi, Perge jadi salah satu pusat kegiatan agama Kristen. Rasul Paulus memperkenalkan Kristen ke penduduk Perge pada abad pertama Masehi.

Banyak basilika dan gereja dibangun di kota ini. Sekitar abad ke-5 dan ke-6 M, Perge memiliki pangkat keuskupan. Selama invasi Arab pada abad ke-8, seluruh basilika dan gereja diratakan dengan tanah dan tidak pernah dibangun kembali.
 
Setelah Kekaisaran Romawi jatuh, Perge ditinggalkan penduduknya. Tahun 1946, para arkeolog mulai menggali reruntuhan kota tua ini. Empat puluh tahun kemudian, barulah Perge ditemukan. Patung-patung dan beberapa artefak ditempatkan di Museum Arkeologi Antalya. 

Artikel Menarik Lainnya: 

Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini .

Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Menjelajahi Perge, Kota Kuno Termodern di Dunia, Tempat Kelahiran Para Filsuf dan Ilmuwan

Link berhasil disalin!