Pasar Baru (Z Creators/Rezki Nadia)
Pasar Baru merupakan salah satu tempat bersejarah di ibukota Jakarta. Pasalnya kawasan perbelanjaan ini sudah berdiri sejak Jakarta masih bernama Batavia. Pusat perbelanjaan tertua ini didirikan sejak tahun 1820 dengan nama ejaan lama Passer Baroe.
Dahulu, Pasar Baru menjadi pusat perbelanjaan bergengsi, sebab pengunjung yang berbelanja di kawasan ini adalah orang-orang Eropa yang tinggal di kawasan elit bernama Rijswijk.
Memasuki kawasan Pasar Baru, sebuah gerbang bertuliskan angka 1820 yang tinggi nan kokoh menyambut pengunjung yang datang. Deretan bangunan toko-toko bergaya Tionghoa dan Eropa memberikan nuansa jaman dahulu.
Beberapa toko yang sudah berusia seperti Apotek Kimia Farma, toko jam Tjung-Tjung, toko Lee le Seng masih bertahan hingga sekarang. Toko-toko kekinian pun tampak di kawasan tersebut, seperti gerai toko es krim Mixue, toko sepatu Bucheri, dan lainnya.
Seiring berjalannya waktu, kini Pasar Baru terkenal sebagai tempat berburu sepatu dan baju-baju bekas atau biasa disebut thrifting. Mulai dari baju asal brand ternama hingga baju-baju bekas impor yang fashionable serta ramah kantong.
Untuk pengunjung yang ingin thrifting baju bekas, dapat berkunjung ke Metro Atom. Tempat ini terkenal dengan berbagai pilihan baju-baju bekasnya, mulai dari pakaian musim dingin, jaket winter, celana jeans, kaos, topi, hingga pakaian dalam bekas.
Banyaknya pedagang dengan ribuan baju yang dijajakan, membuat pengunjung harus pandai mengubek-ubek barang yang ingin dicari. Jika beruntung, pengunjung akan menemukan pakaian bermerek mahal dengan kondisi yang masih sangat bagus dan tentunya harga murah.
Selain baju-baju bekas, di kawasan Pasar Baru juga terdapat banyak toko-toko kain dan penjahit. Kepiawaian penjahit di kawasan ini sudah tekenal sejak lama, bahkan ada beberapa yang sudah dipercaya menjadi langganan keluarga turun temurun untuk menjahit pakaian.
Selain baju bekas, wisata kuliner di Pasar Baru juga tak kalah populer. Banyak tempat makan legendaris Jakarta berlokasi di kawasan ini. Mulai dari bakmi hingga es krim, kuliner Pasar Baru menyajikan cita rasayang tak lekang waktu pada pengunjungnya.
Berikut beberapa kuliner legendaris yang wajib pengunjung cicipi saat berkunjung ke Pasar Baru Jakarta:
Bagi pecinta bakmi, wajib mencicipi bakmie legendaris Gang Kelinci yang sudah ada sejak tahun 1957. Dinamakan gang kelinci karena lokasinya yang berada di gang Kelinci. Gang kelinci itu sendiri bermakna gang kecil yang menyusur masuk jauh dari jalan besar.
Awalnya, untuk menjaga cita rasa bakmie, pemilik tempat makan ini tidak membuka cabang dimanapun. Namun sekarang Bakmi GK sudah memiliki beberapa cabang di Jakarta. Cita rasa gurih, asin, dan manis, serta pangsitnya yang khas tersaji dalam semangkuk bakmie seharga Rp 27.000 ini.
Untuk pengunjung yang lelah berbelanja dan ingin menikmati segarnya es krim, dapat mencicipi es krim yang diolah tradisional di restoran Tropik. Restoran yang berdiri sejak 1970 ini sebenarnya tidak hanya menjual es krim, namun menu es krim lah yang menjadi andalan.
Keunikan es krim di restoran Tropik yakni dibuat dari susu murni dengan pengolahan yang masih tradisional. Hal itu yang menyebabkan es krim ini cepat meleleh dibanding yang dibuat oleh pabrik.
Menu lain dari restoran ini yaitu lontong Cap Go Meh, aneka mie, dan bakso. Selain es krim, pengunjung dapat mencicipi menu-menu tersebut. Dengan harga di bawah Rp 50.000, restoran ini wajib dikunjungi saat ke Pasar Baru. Lokasi restoran Tropik ada di sebelah toko tekstil Bombay.
Konon, cakue Ko Atek menjadi cakue yang paling laris di Jakarta. Sebab, cakue ini sudah ada sejak tahun 1970-an dan masih bertahan hingga kini. Untuk membeli cakue seharga Rp 5.000 per buah ini, pengunjung harus mengantre agar tidak kehabisan.
Ko Atek, selaku penjual cakue hanya menjual dua menu saja yaitu cakue dan kue bantal. Lokasinya yang ada di dalam gang kecil, tidak menyurutkan pembeli yang ingin menikmati camilan khas Tionghoa ini.
Menurut Ko Atek, kemungkinan cakue buatannya tidak ada penerusnya, sebab anak-anaknya memilih profesi lain dan tidak bisa meneruskan resep cakue ini. Untuk itu, cakue legendaris ini wajib masuk list kuliner saat berkunjung ke Pasar Baru Jakarta.
Selain thrifting baju bekas dan berwisata kuliner legendaris Jakarta, Pasar Baru memiliki segudang keunikan dan aktivitas seru lainnya. Pengunjung disarankan datang saat pagi hingga sore hari karena rata-rata jam buka toko di Pasar Baru hanya sampai sore hari.
Artikel Menarik Lainnya:
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: