Ilustrasi Taj Mahal. (Unsplash/@matthew_t_rader)
Setelah 6 bulan tutup di tengah pandemi Covid-19, Taj Mahal, India kembali menerima pengunjung.
Namun dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Selama enam bulan terakhir, kompleks Taj Mahal seluas 42 hektar itu sunyi sepi.
Akhirnya mulai 21 September lalu, Taj Mahal kembali dibuka untuk umum.
Adapun peraturan yang diterapkan meliputi, peniadaan berfoto secara kelompok.
Pengunjung hanya diizinkan ber-swa foto (selfie).
Jumlah pengunjung harian juga telah dibatasi menjadi 5.000 - 2.500 sebelum siang dan 2.500 setelahnya.
Kurang dari 300 orang sudah memesan tiket digital yang diperlukan untuk hari pembukaannya kembali.
Melansir CNN Travel, sebelum pandemi pengunjung dapat mencapai 40.000 orang per hari.
Di antara pengunjung pertama pada hari pembukaan kembali adalah warga negara Tiongkok dan pengunjung Delhi, menurut NPR.
Sebelum masuk, pengunjung diperiksa suhu tubuhnya, mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.
Petugas keamanan disediakan untuk mencegah keramaian atau kerumunan.
Untuk membatasi kontak fisik, selain tiket masuk elektronik, semua pembayaran di kafetaria dan fasilitas parkir akan dilakukan secara digital.
Oleh sebab itu tidak ada transaksi tunai fisik yang diperbolehkan.
Selain itu, satu-satunya dijual kafetaria adalah air kemasan, karena tidak boleh makan dan minum di tempat.
Dibukanya kembali Taj Mahal menyusul laporan kasus Corona yang menurun di India selama sebulan terakhir, menurut Reuters.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: