Wisata Labuan Bajo (Instagram/Notacommonlife)
Ditetapkan sebagai salah satu dari 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, terus berbenah. Salah satunya dengan memperkuat sinergi antar para pemangku kepentingan terkait.
Langkah sinergitas tersebut diwujudkan melalui Rapat Koordinasi antara Badan Otoritas Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) dengan seluruh perangkat daerah di Kabupaten Manggarai Barat.
“Tahun 2020 ini menjadi momentum berharga untuk pembangunan pariwisata Labuan Bajo yang tidak boleh kita lewatkan. Apalagi dengan perhatian dan dukungan pemerintah pusat yang begitu besar saat ini bagi Labuan Bajo harus kita respon dengan semangat membangun pariwisata berkelanjutan”, ungkap Shana, Direktur Utama BOPLBF dalam keterangan pers Rapat Koordinasi di Kabupaten Manggarai Barat, Kamis 6 Februari 2020.
Sinergi keseluruhan perangkat daerah tersebut, diyakini dapat memberi kekuatan dan dorongan yang sangat besar untuk mewujudkan 7 arahan yang disampaikan Presiden Joko Widodo, demi membangun Labuan Bajo sebagai Destinasi Super Premium.
Setidaknya 7 arahan Presiden terkait pembangunan pariwisata di Labuan Bajo adalah:
Sejak Juli 2019, Labuan Bajo menyandang status sebagai Destinasi Wisata Premium, yang kemudian dinaikkan lagi statusnya sebagai Destinasi Pariwisata Super Premium.
Menyandang status sebagai Destinasi Wisata Super Prioritas dan Destinasi Super Premium, bukanlah hal mudah bagi Manggarai Barat yang baru akan memasuki usia 17 tahun pada 25 Februari 2020. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi.
“Kami telah menyusun program kerja yang semuanya disesuaikan arahan Presiden Jokowi, antara lain terkait penataan kawasan dan penguatan kapasitas SDM. Penataan kawasan menjadi salah satu perhatian utama BOPLBF, seperti kawasan Kampung Air.” tambahnya.
Mulai Maret-November 2020, BOPLBF bersinergi bersama Kemenparekraf dan Kementerian Koperasi dan UKM, akan fokus mempersiapkan SDM kepariwisataan. Bentuk programnya melalui pelatihan dan pendampingan kepada sekitar 230 UKM yang ada di Labuan Bajo.
Selain itu, BOPLBF juga mencari peluang pasar bagi hasil produksi melalui sinergi dengan para stakeholder yang ada di Labuan Bajo, menjalin koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada 22 Januari 2020.
“Semua bersepakat ke depannya akan membangun kantor bersama guna memperkuat mitigasi bencana Labuan Bajo, guna menjamin keamanan para wisatawan. Penguatan ini juga memberi manfaat bagi masyarakat Labuan Bajo sendiri,” jelas Shana.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: