Pada umumnya tanaman kopi hanya dimanfaatkan bijinya untuk diekstrak sebagai minuman. Namun di beberapa tempat ada juga yang mengkonsumsi daunnya dengan cara diseduh seperti daun teh.
Tanaman kopi digolongkan ke dalam genus Coffea keluarga Rubiaceae. Genus Coffea memiliki lebih dari 100 anggota spesies.
Dari jumlah tersebut hanya tiga spesies yang dibudidayakan untuk tujuan komersial, yakni Coffea arabica, Coffea canephora, dan Coffea liberica.
Sebagian besar biji kopi yang diperdagangkan secara global dihasilkan dari tanaman Coffea arabica dan Coffea canephora dengan nama popular kopi arabika dan kopi robusta.
Berdasarkan penelitian Glossary Of Terms Used di International Coffee Organization (ICO), jumlah kopi yang tidak signifikan merupakan jenis Coffea liberica yang diperdagangkan dengan nama kopi liberika dan kopi excelsa.
Klasifikasi Kopi
Upaya mengklasifikasikan tanaman kopi sudah dimulai sejak tahun 1623 oleh Caspar Bauhin, seorang botanis asal Swiss. Kemudian dirumuskan secara lebih komprehensif oleh Carl Linneus dalam karyanya “Species Plantarum” pada tahun 1753.
Tanaman kopi yang dikenal saat itu dimasukkan dalam genus Coffea dengan nama spesies Coffea arabica. Kopi arabika merupakan jenis tanaman kopi yang pertama kali dibudidayakan.
Asal tanaman ini dari dataran tinggi Ethiopia. Kemudian dibawa dan dikembangkan bangsa Arab di Yaman. Di abad ke-17 orang-orang Eropa membawanya ke Jawa dan Brasil.
Kopi robusta baru ditemukan pada tahun 1898 di Kongo oleh Emil Laurent, seorang pedagang asal Perancis. Selain di Kongo tanaman ini diperkirakan ada juga di daerah Sudan, Liberia dan Uganda.
Awalnya tanaman ini disebut sebagai spesies Coffea laurentii sesuai dengan nama penemunya. Belakangan berdasarkan penamaan ilmiah terkini disebut sebagai Coffea canephora var. Robusta. Di samping itu, ini empat Jenis Kopi yang #KAMUHARUSTAU.
Coffea arabica
Pohon kopi arabika berbentuk perdu, namun bila tidak dipangkas ketinggiannya bisa mencapai 6 meter. Tanaman ini bisa ditanam di bawah naungan pohon peneduh ataupun lahan terbuka.
Pohon kopi arabika memiliki pekarangan yang dalam, bisa ditanam secara tumpang sari dengan tanaman kayu atau tanaman lainnya. Daun kopi arabika berukuran relatif kecil dibanding jenis kopi lainnya, panjangnya 10-15 cm dan lebarnya 4-6 cm.
Tanaman bisa menyerbuk sendiri, proses penyerbukan bisa terjadi diantara bunga yang terdapat dalam satu pohon. Lamanya perkembangan buah sejak berbunga hingga siap panen berkisar 7-9 bulan. Buahnya berwarna merah ketika matang dan mudah rontok.
Tanaman kopi arabika hanya tumbuh dengan baik bila dibudidayakan di atas ketinggian 1.000 meter dari permukaan laut. Idealnya ditanam pada ketinggian 1.200-1.950 meter. Suhu harian rata-rata yang dibutuhkan tanaman kopi arabika berkisar 15-24°C dengan curah hujan 1.200-2.200 mm per tahun
Coffea canephora var. Robusta
Pohon kopi robusta bisa tumbuh hingga 12 meter bila tidak dipangkas. Tanaman ini memiliki sistem perakaran yang dangkal sehingga membutuhkan tanah yang subur. Daun kopi robusta cukup besar dengan panjang sekitar 20-35 cm dan lebar 8-15 cm. Tanaman kopi robusta melakukan penyerbukan silang. Ukuran buahnya lebih kecil dibanding arabika.
Diameternya berkisar dari 16-18 mm. Waktu yang diperlukan mulai dari berbunga hingga buah siap panen sekitar 9-11 bulan. Buah yang telah matang tetap kuat menempel pada tangkainya.
Jenis robusta bisa tumbuh dengan baik di dataran yang lebih rendah dibanding arabika, sekitar 250-1.500 meter dari permukaan laut. Tanaman ini membutuhkan suhu rata-rata yang lebih hangat, sekitar 18-36°C dengan curah hujan 2.200-3.000 mm per tahun.
Coffea liberica var. Liberica
Pohon kopi liberika memiliki ukuran yang cukup besar, bila tidak dipangkas tingginya bisa mencapai 18 meter. Ukuran buah kopi liberika paling besar diantara kopi budidaya lainnya dengan diameter sekitar 18-30 mm.
Hanya saja rasio berat kering terhadap berat buah segarnya sangat rendah. Tanaman kopi liberika bisa hidup dengan baik pada ketinggian kurang dari 700 meter. Bahkan ada tipe kopi liberika yang tahan ditanam di lingkungan tanah yang memiliki tingkat keasaman tinggi seperti lahan gambut.
Coffea liberica var. Dewevrei
Pohon kopi excelsa memiliki sifat-sifat yang sangat mirip dengan liberika. Tidak banyak catatan mengenai karakter jenis kopi ini. Tanaman ini bisa tumbuh dengan baik di dataran rendah pada rentang ketinggian 0-700 meter dari permukaan laut. Seperti liberika, kopi excelsa dibudidayakan secara terbatas.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: