Kamis, 29 AGUSTUS 2024 • 12:36 WIB

Desa Wisata Penglipuran: Destinasi Budaya dan Alam yang Mengagumkan di Bali

Author

Desa Panglipuran, Bali

INDOZONE.ID - Bali, sebuah pulau yang dikenal dengan keindahan alamnya yang luar biasa, juga memiliki banyak destinasi wisata budaya yang unik dan menarik.

Salah satu desa wisata yang paling populer di Bali adalah Desa Wisata Penglipuran, yang terletak di Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.

Desa ini telah menjadi salah satu destinasi wisata utama di Bali karena kebersihan, kebudayaan, dan keindahan alamnya yang luar biasa.

Sejarah Desa Penglipuran

Desa Penglipuran memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Desa ini didirikan sekitar 700 tahun yang lalu, pada zaman Kerajaan Bangli.

Nama "Penglipuran" berasal dari kata "pengeling" dan "pura," yang berarti tempat suci untuk mengenang leluhur.

Menurut sejarah, para leluhur awalnya berasal dari Desa Bayung Gede, Kintamani, dan kemudian menetap di daerah yang kini disebut sebagai Desa Penglipuran.

Baca Juga: Dinobatkan 75 Desa Wisata Terbaik dengan Kali yang Bersih, Kampoeng Heritage Kajoetangan Malang Terasa Seperti di Eropa

Desa Penglipuran dikenal sebagai hadiah dari Raja Bangli kepada masyarakat yang ikut bertempur melawan Kerajaan Gianyar.

Masyarakat Desa Penglipuran memegang tradisi nenek moyang yang sudah berumur ratusan tahun.

Selain sistem aturan pemerintah, mereka masih menerapkan hukum tradisional di masyarakat, yaitu awig-awig. Kemampuan mempertahankan tradisi ini yang membuat Desa Penglipuran menjadi unik.

Geografis dan Lokasi

Desa Wisata Penglipuran terletak di kaki Gunung Batur, dengan ketinggian kurang lebih 700 meter di atas permukaan laut.

Desa ini berlokasi sekitar 45 kilometer dari pusat kota Denpasar dan 5 kilometer dari kota Bangli.

Dengan ketinggian yang cukup tinggi, desa ini memiliki suhu yang sejuk dan curah hujan yang rata-rata 2000 mm per tahun.

Desa ini dikelilingi oleh desa adat lainnya, seperti Desa Kayang di utara, Desa Kubu di timur, Desa Gunaksa di selatan, dan Desa Cekeng.

Tata Ruang dan Arsitektur

Desa Penglipuran memiliki tata ruang yang unik dan khas. Desa ini terbagi menjadi beberapa wilayah, yaitu lahan pertanian seluas 50 hektar, hutan bambu seluas 45 hektar, hutan kayu 4 hektar, pemukiman 9 hektar, tempat suci 4 hektar, dan fasilitas umum.

Baca Juga: Komunitas Karang Taruna Ini Angkat Potensi Desa-desa Wisata di Jateng dan Jatim Lewat Jalan-jalan Heppiii

Arsitektur bangunan di Desa Penglipuran masih mengikuti konsep Tri Hita Karana, filosofi masyarakat Bali mengenai keseimbangan hubungan antara Tuhan, manusia, dan lingkungannya.

Masyarakat Desa Penglipuran berhasil membangun pariwisata yang menguntungkan seluruh masyarakatnya tanpa menghilangkan budaya dan tradisi mereka.

Daya Tarik Utama

Desa Wisata Penglipuran dikenal sebagai desa terbersih di dunia, dan ini bukanlah klaim sembarangan.

Desa ini telah meraih berbagai penghargaan seperti Kalpataru, Indonesia Sustainable Tourism Award, dan Top 100 Sustainable Destination.

Kebersihan desa ini tidak hanya karena pembersihan rutin, tetapi juga karena kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan hidup.

Masyarakat Desa Penglipuran aktif dalam mengelola desa adat sebagai desa wisata, baik dalam membuat, merancang, dan mempromosikan desa sebagai objek wisata religi, budaya, dan keindahan alam.

Aktivitas Seru di Desa Wisata Penglipuran

Baca Juga: Desa Sembalun: Destinasi Bulan Madu Halal Terbaik di Dunia

Desa Wisata Penglipuran menawarkan banyak aktivitas seru yang dapat dilakukan oleh wisatawan. Beberapa aktivitas yang paling populer adalah:

1. Mengunjungi Pura dan Belajar Budaya

Desa Penglipuran memiliki beberapa pura yang sangat indah dan bersejarah. Wisatawan dapat belajar tentang budaya dan tradisi masyarakat Bali dengan mengunjungi pura-pura ini.

2. Merasakan Jadi Penduduk Lokal

Masyarakat Desa Penglipuran sangat ramah dan menyambut wisatawan dengan baik. Wisatawan dapat merasakan seperti menjadi penduduk lokal dengan mengikuti kegiatan sehari-hari masyarakat.

3. Mencicipi Kuliner Khas

Desa Penglipuran menawarkan kuliner khas Bali yang sangat lezat. Wisatawan dapat mencicipi hidangan lokal seperti Loloh Cemcem dan Tipat Cantok.

4. Membuat Kerajinan Tangan dari Bambu

Desa Penglipuran terkenal dengan hutan bambu yang luas. Wisatawan dapat membuat kerajinan tangan dari bambu dan membawa pulang sebagai kenang-kenangan.

5. Menjelajah Hutan Bambu

Hutan bambu di Desa Penglipuran sangat luas dan indah. Wisatawan dapat menjelajah hutan bambu dan menikmati keindahan alam yang ada di dalamnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Kemenparekraf.go.id, Ukmindonesia.id, Disparbud.banglikab.go.id