INDOZONE.ID - Setiap 28 Oktober, Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda.
Momen ini memperingati lahirnya konsep kebangsaan pada sebuah ikrar bernama Sumpah Pemuda, yang disampaikan disaat Kongres Pemuda II.
Jejak lahirnya Sumpah Pemuda bisa dilihat di lokasi Kongres Pemuda II, yang saat ini telah dijadikan Museum Sumpah Pemuda.
Museum ini terletak di Jalan Kramat Raya Nomor 106, Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.
"Di ruangan kongres pemuda kedua ini, sekitar 95 tahun lalu, lagu Indonesia Raya untuk pertama kalinya dinyanyikan oleh W.R Supratman diiringi biolanya," kata salah seorang pemandu di Museum Sumpah Pemuda, Fathul,
Menurut sejarahnya, Sumpah Pemuda ini dirumuskan pemuda-pemudi Indonesia di malam penutupan Kongres Pemuda II, pada tanggal 28 Oktober 1928.
Baca Juga: Gak Menguras Kantong, Ini 2 Hal yang Bisa Kamu Lakukan di Museum Sumpah Pemuda
Selain sosok W.R Supratman, sejumlah tokoh bangsa turut andil di proses perumusan Sumpah Pemuda.
Di antaranya, Mohamad Yamin, Rochjani Soe'oed, Amir Syariffoedin, Djoko Marsaid, Katjasoengkana, dan Soegondo Djojopoesopito.
Dulunya Kos-kosan Mahasiswa
Sesuai penjelasan Fathul, seorang pemandu di Museum Sumpah Pemuda, gedung tersebut dulunya rumah milik Sie Kong Lian.
Sekitar tahun 1920-an, Sie Kong Lian menyewakan rumahnya sebagai kos-kosan ke pelajar Weltevreden, atau saat ini telah masuk di daerah Jakarta Pusat.
Kala itu, yang tinggal di kos-kosan tersebut adalah para pelajar sekolah kedokteran School tot Opleiding van Indiandsche Artsen atau STOVIA, yang sekarang menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Selain itu, ada juga siswa hukum dari sekolah Recth Hooge School (RHS).
"Musuem ini dulunya rumah kos-kosan yang menjadi lokasi mereka berkumpul, olahraga, seni dan diskusi," paparnya.
Fathul juga mengatakan meski sejumlah pemuda tinggal di lokasi yang berbeda, namun semuanya menjadikan kos-kosan milik Sie Kong Lian menjadi tempat berkumpul.
Saksi bisu lahirnya Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda lahir setelah terbitnya keputusan Kongres Pemuda II.
Diketahui, kongres tersebut berjalan selama enam jam, mulai pukul 17.30 hingga 23.30 Waktu Indonesia Barat (WIB).
Situasi di Kongres Pemuda II ini bisa terlihat melalui diorama yang terpajang di ruangan museum, tempat ditetapkannya Sumpah Pemuda ini.
Baca Juga: Dikelilingi Keajaiban Alam dan ‘Gerbang Neraka’, Museum Ini Simpan Artefak Terindah dari Zaman Romawi
Sedangkan, untuk mimbar kongres ini dapat dilihat secara langsung di ruangan, lengkap dengan replika patung para tokoh yang ikut di kongres tersebut.
Di ruangan tersebut ada juga patung W.R Soepratman yang menggesekkan biola miliknya.
Kalau kamu pengin juga merasakan suasana para pemuda merumuskan masa depan bangsa, datanglah ke Museum Sumpah Pemuda ini.
Museum ini terbuka untuk umum setiap hari Selasa hingga Minggu, mulai pukul 08.00 sampai 16.00 WIB.
Berikut ikrar Sumpah Pemuda;
- Kami poetera dan poeteri Indonesia mengaku bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia
- Kami poetera dan poeteri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia
- Kami poetera dan poeteri Indonesia menjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators