Museum Arkeologi di kota kuno Hierapolis. (Z Creators/Elisa Oktaviana Nurdin)
INDOZONE.ID - Pamukkale, distrik yang terletak di lembah Sungai Menderes, Provinsi Denizli, Turki menyuguhkan keajaiban alam sekaligus maha karya manusia. Atraksi utamanya adalah kota kuno Hierapolis, yang didirikan oleh raja-raja Attalid Pergamon pada akhir abad ke-2 SM.
Di era Romawi, Hierapolis menjadi pusat agama Kristen terpenting. Di kota spa yang indah dan makmur ini terdapat kolam-kolam air panas travertine yang dijuluki “Kastil Kapas”, Antique Pool alias Pemandian Cleopatra, Plutonium (Ploutonion), yang dianggap sebagai “Gerbang ke Neraka” pada periode Yunani-Romawi, serta reruntuhan bangunan bersejarah lainnya.
Kota kuno Hierapolis masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO, sejak 1988.
Museum Arkeologi Hierapolis, Turki. (Z Creators/Elisa Oktaviana Nurdin)
Di kota kuno Hierapolis juga terdapat komplek pemandian Romawi Kuno, yang dipugar tahun 1970-an. Kemudian dialih fungsikan menjadi Museum Arkeologi Hierapolis sejak Februari 1984. Museum seluas empat belas ribu meter persegi ini memiliki tiga bagian utama.
Artefak dari Teater Romawi Kuno. (Z Creators/Elisa Oktaviana Nurdin)
Sebagian besar aula berisi artefak dari penggalian di kota kuno Hierapolis dan Laodikeia. Sarkofagus dan patung yang dipamerkan di sini termasuk contoh artistik paling indah dari zaman Romawi. Di sini terdapat relief pertarungan gladiator dan adu banteng, yang ditemukan dalam penggalian di Jalan Tripolis, kota kuno Hierapolis.
Museum simpan artefak terbaik zaman Romawi. (Z Creators/Elisa Oktaviana)
Benda-benda dari berbagai peradaban sejak 4000 SM, dipamerkan sesuai urutan kronologis. Ada pot dan lampu minyak terakota, berhala, artefak batu yang digali selama penggalian antara tahun 1954-1959 di Beycesultan, artefak kaca, beberapa barang pecah belah, kalung dan perhiasan logam dari periode Frigia, Helenistik, Romawi dan Bizantium.
Pengunjung juga bisa melihat benda-benda yang terbuat dari emas, perak, dan perunggu dari periode Helenistik, Romawi, Bizantium, Seljuk, dan Ottoman yang disusun secara kronologis.
Relief pertarungan gladiator. (Z Creators/Elisa Oktaviana Nurdin)
Ruangan ini berisi relief-relief yang pernah menghiasi panggung teater Romawi di kota kuno Hierapolis. Antara lain: relief penobatan Kaisar Romawi Septimius Severus, relief kelahiran Dewa Apollo dan Artemis, serta prosesi hiburan Dionysus yang merupakan dewa anggur dan pesta.
Salah satu yang paling menarik di galeri ini adalah rangkaian relief yang menceritakan legenda Marsyas, manusia biasa yang berani mengikuti kontes musik melawan Dewa Apollo. Karena kalah, tubuh Marsyas dikuliti.
Di relief lainnya, Apollo dimahkotai dengan pohon salam dan dua bidadari setelah mengalahkan Marsyas. Apollo ‘Sang Dewa Serba Bisa’ merayakan kemenangannya dengan minum-minum.
Di bagian luar museum kita bisa melihat banyak relief dan sarkofagus. patung, prasasti dalam bahasa Latin, batu nisan, pahatan relief, pilar dan banyak lagi. Artefak-artefak ini terutama ditemukan di kota kuno Tripolis, Laodicea, Arruda, dan Kolose serta di situs arkeologi Caria, Lydia dan Pisidia.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators