Keraton Yogyakarta. (Z Creators/Arla Inaya)
INDOZONE.ID - Yogyakarta, sebuah kota yang dikenal dengan kekayaan budayanya, memiliki sebuah permata di tengah hiruk pikuk kehidupan kota: Keraton Yogyakarta. Istana yang megah ini tidak hanya menjadi simbol kekayaan masa lalu, tetapi juga menjadi pusat kebudayaan Jawa yang terus hidup dan berkembang hingga sekarang.
Keraton Yogyakarta, juga dikenal dengan nama Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, didirikan pada tahun 1755 oleh Sultan Hamengkubuwono I, beberapa bulan setelah Perjanjian Giyanti (Website: kratonjogja.co.id). Istana ini tidak hanya menjadi tempat tinggal keluarga kerajaan saja, tetapi menjadi pusat pemerintahan dan kebudayaan Kesultanan Yogyakarta.
Setiap sudut keraton menceritakan kisah-kisah sejarah yang mendalam, mulai dari arsitekturnya yang megah hingga artefak-artefak berharga yang tersimpan di dalamnya. Bangunan Keraton Yogyakarta memadukan gaya arsitektur tradisional Jawa dengan sentuhan Hindu dan Islam.
Setiap bangunan dan halaman di dalam kompleks keraton memiliki makna filosofis yang mendalam, mencerminkan kosmologi Jawa. Pendopo-pendopo yang megah, gapura-gapura yang artistik, dan taman-taman yang asri menjadi saksi bisu dari kejayaan masa lalu dan kekayaan budaya yang masih lestari hingga kini.
Baca Juga: Warga Jogja Berebut Gunungan Garebeg Besar Keraton Yogyakarta 2023
Keraton Yogyakarta. (Z Creators/Arla Inaya)
Keraton Yogyakarta adalah jantung kebudayaan Jawa. Di sini, tradisi dan adat istiadat masih dipraktikkan dengan khidmat. Wisatawan dapat menyaksikan berbagai upacara adat, seperti Tingalan Jumenengan Dalem (peringatan kenaikan takhta Sultan) dan Grebeg Maulud (perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW).
Selain itu, keraton juga sering mengadakan pertunjukan seni, seperti macapat, wayang golek, wayang kulit, dan tari-tarian yang menawarkan pengalaman budaya yang autentik dan mendalam.
Di dalam kompleks keraton, terdapat beberapa museum yang menyimpan berbagai koleksi bersejarah, mulai dari keramik dan barang pecah belah, senjata, perhiasan, pakaian tradisional, foto, dan benda-benda kerajaan lainnya. Museum ini memberikan gambaran yang jelas tentang kehidupan keluarga kerajaan serta sejarah panjang Kesultanan Yogyakarta.
Keraton Yogyakarta bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga pusat edukasi dan spiritualitas. Bagi mereka yang ingin belajar lebih dalam tentang kebudayaan Jawa, keraton menawarkan berbagai workshop dan kelas, seperti pembuatan batik, tari Jawa, nembang/ macapat, menulis dan membaca huruf Jawa, menari klasik, belajar mendalang, serta kerajinan tangan.
Selain itu, suasana keraton yang sakral dan tenang memberikan pengalaman spiritual yang mendalam, terutama bagi mereka yang mencari kedamaian dan refleksi diri.
Terletak di pusat kota Yogyakarta. Lokasinya yang strategis membuat keraton menjadi destinasi wisata yang ideal untuk dikunjungi, terutama karena dekat dengan Malioboro, kawasan belanja yang cukup populer. Kombinasi antara wisata budaya di Keraton Yogyakarta dan wisata belanja di Malioboro menjadikan pengalaman perjalanan ke Yogyakarta menjadi sangat lengkap dan memuaskan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Amatan