INDOZONE.ID - Warga Indonesia tentu mengenal makanan tradisional satu ini, yaitu tempe. Tempe menjadi makanan favorit bagi semua kalangan karena enak dan murah.
Tempe berasal dari fermentasi kedelai yang dikenal sebagai sumber protein nabati kaya nutrisi. Pembuatan tempe oleh masyarakat Indonesia telah dilakukan sejak ratusan tahun lalu, terutama di Pulau Jawa.
Proses pembuatan tempe diwariskan secara turun-temurun, dari generasi ke generasi. Makanan berbahan dasar kedelai ini, telah menjadi ikon kuliner Indonesia yang terkenal ke seluruh dunia.
4 Jenis Tempe, Makanan Lokal Indonesia yang Mendunia
1. Tempe Kedelai
Jenis tempe yang paling umum dan populer di Indonesia, terbuat dari biji kedelai yang difermentasi dengan bantuan ragi.
Baca Juga: Sudah Ada di Indonesia Sejak Abad ke-16, Begini Asal Usul Tempe yang Kini Sudah Mendunia
Tempe ini dikenal kaya akan protein, serat, dan berbagai vitamin hingga mineral yang baik untuk kesehatan.
Teksturnya yang padat dan rasanya yang gurih membuat tempe kedelai menjadi bahan serbaguna dalam berbagai masakan tradisional maupun modern.
2. Tempe Gembus
Tempe gembus terbuat dari ampas tahu. Produk sampingan dari proses pembuatan tahu. Meski lebih murah dan lunak ketimbang, tempe gembus tetap kaya nutrisi serta serat.
Tempe ini sering digunakan dalam masakan tradisional Jawa, seperti sayur lodeh atau digoreng dengan bumbu sederhana sebagai lauk.
Baca Juga: Resep Tempe Mendol Khas Malang, Buatan Rumah yang Gampang Dibuat
3. Tempe Benguk
Tempe benguk dibuat dari biji kacang benguk (mucuna pruriens), yang merupakan jenis kacang lokal di Indonesia. Tempe ini memiliki rasa yang sedikit pahit dan aroma khas. Meski begitu, tetap kaya protein dan serat.
Tekstur tempe ini lebih lembut ketimbang tempe umumnya saat sebelum matang digoreng. Tempe Benguk di beberapa daerah, menjadi bahan utama dalam masakan tradisional, seperti bothok atau disajikan dengan cara digoreng sebagai cemilan yang nikmat.
4. Tempe Bongkrek
Tempe bongkrek adalah jenis tempe yang dibuat dari ampas kelapa dan bungkil kacang tanah, yang difermentasi bersama dengan ragi tempe.
Tempe ini memiliki sejarah kontroversial karena berpotensi menghasilkan toksin berbahaya jika proses fermentasinya tidak dilakukan dengan benar.
Baca Juga: Resep Dadar Tempe, Inspirasi Bekal Sekolah Lezat dan Bergizi untuk Anak
Namun, di beberapa daerah, tempe bongkrek masih dibuat dan dikonsumsi sebagai bagian dari tradisi lokal. Akan tetapi, pembuatan dan konsumsinya harus dilakukan dengan sangat hati-hati untuk menghindari risiko keracunan.
Tempe dapat dikatakan makanan super yang kaya protein, serat, vitamin, dan mineral. Proses fermentasi tempe membuatnya lebih mudah dicerna sehingga meningkatkan kandungan nutrisinya.
Selain itu, tempe juga mengandung probiotik, yang baik untuk kesehatan pencernaan. Konsumsi tempe secara teratur, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, menjaga kesehatan jantung, dan mendukung sistem kekebalan tubuh.
Tempe kini tidak hanya dinikmati di Indonesia, tetapi juga telah menjadi favorit di berbagai negara. Dengan meningkatnya kesadaran akan pola makan sehat, tempe menjadi pilihan populer sebagai sumber protein nabati yang lengkap dan berkelanjutan.
Baca Juga: Inovatif! Camilan Unik Tempe Berbalut Cokelat
Berdasarkan keanekaragaman jenis dan manfaat kesehatannya, tempe memang pantas menjadi kebanggaan kuliner Indonesia yang mendunia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Kemlu.go.id, Sustainable Approach To Tempeh Industrial Wastewater Managem