Rabu, 10 APRIL 2024 • 15:20 WIB

Jadi Favorit Banyak Orang, Ini Bedanya Junk Food dan Fast Food yang Sering Dianggap Sama

Author

Ilustrasi makanan fast food

INDOZONE.ID - Kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan kata junk food dan fast food. Istilah yang akrab dalam dunia makanan ini kerap kali dianggap sama.

Padahal, ada perbedaan mendasar antara junk food dan fast food. Kali ini Indozone akan membeberkan ihwal bedanya junk food dan fast food.

1. Pengertian dan Karakteristk

Ilustrasi makanan junk food

Junk food merupakan istilah yang merujuk pada makanan yang memiliki kandungan lemak jenuh, gula, garam, dan kalori tinggi, tetapi rendah akan nutrisi penting seperti serat, vitamin, dan mineral.

Makanan ini umumnya diproses secara berlebihan dan mengandung bahan tambahan yang tidak sehat, seperti pengawet, pewarna, dan penguat rasa. Contoh umum junk food meliputi keripik, permen, minuman bersoda, kue-kue manis, dan makanan cepat saji yang tinggi lemak dan gula.

Sedangkan fast food merujuk pada makanan yang disiapkan dan disajikan dengan cepat di restoran atau gerai makanan cepat saji.

Meski seringkali memiliki kandungan gizi yang rendah dan tinggi lemak, fast food tidak selalu identik dengan junk food.

Beberapa jenis fast food juga dapat mencakup makanan yang lebih sehat, seperti salad, sandwich yang disiapkan dengan bahan-bahan segar, atau menu dengan pilihan lauk yang lebih seimbang.

Baca Juga: Dampak Makanan Junk Food saat Sahur di Bulan Ramadan, Tubuh Malah Lemas

2. Proses Pembuatan

Ilustrasi fast food

Proses pembuatan junk food melibatkan beberapa tahapan penting yang mencakup seleksi bahan mentah, pengolahan bahan, penciptaan produk, penambahan bahan tambahan, serta kemasan dan distribusi.

Pertama, pabrikan memilih bahan-bahan mentah yang murah dan mudah didapat seperti tepung terigu, minyak nabati, dan gula.

Bahan-bahan ini kemudian diolah untuk menjadi produk akhir seperti keripik atau kue-kue dengan menggunakan proses seperti pembuatan adonan dan penggorengan dalam jumlah besar.

Selama proses pembuatan, seringkali bahan tambahan seperti gula, garam, pengawet, dan penguat rasa ditambahkan untuk meningkatkan rasa dan daya tahan produk, meskipun ini sering kali mengurangi nilai gizinya.

Setelah produk jadi dibuat, produk dikemas secara menarik dan praktis sebelum didistribusikan ke berbagai tempat penjualan seperti supermarket dan gerai makanan cepat saji.

Sementara fast food disiapkan langsung di restoran atau gerai makanan cepat saji dengan sejumlah tahapan.

Pertama, bahan-bahan utama seperti daging, sayuran, roti, dan lainnya disiapkan untuk digunakan dalam menu-menu yang berbeda.

Kemudian, bahan-bahan tersebut diolah sesuai pesanan pelanggan, misalnya, daging dibakar, sayuran dipotong, dan roti dipanggang sesuai pesanan.

Setelah itu, makanan disajikan kepada pelanggan dalam waktu singkat. Inilah yang menjadikan fast food pilihan populer bagi mereka dengan waktu terbatas.

Selain menu utama, fast food sering disajikan dengan tambahan seperti kentang goreng, minuman bersoda, atau saus yang memiliki kandungan gula, garam, dan lemak tambahan.

Proses ini melibatkan pelayanan pelanggan yang cepat dan efisien, termasuk pemesanan, pembayaran, dan penyediaan makanan dalam waktu yang singkat.

3. Perbedaan Nutrisi

Ilustrasi fast food

Perbedaan utama antara junk food dan fast food terletak pada kandungan nutrisi yang disajikan.

Junk food cenderung rendah nutrisi dan tinggi kalori kosong. Konsumsi berlebihan junk food dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan masalah kesehatan lainnya.

Kebanyakan junk food mengandung lemak trans dan lemak jenuh, yang berkontribusi pada penumpukan lemak di dalam tubuh.

Meski fast food seringkali dikritik karena kandungan nutrisinya yang rendah, tidak semua fast food sama buruknya dengan junk food.

Beberapa restoran cepat saji telah meningkatkan pilihan menu dengan menawarkan opsi yang lebih sehat, seperti ayam panggang, salad, atau buah sebagai camilan.

Namun demikian, banyak menu fast food masih tinggi garam, lemak jenuh, dan kalori yang jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serupa dengan junk food.

Baca Juga: Menu Favorit, Sambal Tersaji di Warung Kaki Lima hingga Restoran Fast Food

4. Pengaruhnya Terhadap Kesehatan

Ilustrasi makanan fast food

Baik junk food maupun fast food sama-sama memiliki dampak negatif bagi kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan. Namun, ada perbedaan dalam cara konsumsi keduanya yang memengaruhi kesehatan.

Konsumsi junk food cenderung lebih impulsif dan seringkali terjadi di luar jam makan utama. Makanan ringan ini seringkali dimakan sebagai camilan atau sekadar penghibur tanpa mempertimbangkan nilai gizi atau dampak kesehatannya.

Sedangkan fast food, meski dapat dikonsumsi sebagai camilan atau makanan cepat, juga sering dijadikan sebagai pilihan utama untuk makan siang atau makan malam bagi banyak orang yang sibuk.

Pola makan yang terlalu sering mengandalkan fast food, dapat menyebabkan asupan nutrisi yang tidak seimbang dan meningkatkan risiko masalah kesehatan jangka panjang.

 

Writer: Putri Surya Ningsih


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: WHO

TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman Media Siber Pedoman AI dari Dewan Pers Kode Etik Jurnalistik Karir