Gunung Semeru Erupsi Tiga Kali dalam Sehari, Wisatawan Wajib Patuhi Himbauan!

Gunung Semeru Erupsi Tiga Kali dalam Sehari pada Senin (12/5/2025).

INDOZONE.ID - Buat kalian yang lagi ngincer liburan ke daerah Jawa Timur, khususnya sekitar Lumajang dan Malang, ada update penting nih. Gunung Semeru, atap tertinggi di Pulau Jawa, lagi-lagi nunjukin aktivitasnya.

Bukan cuma erupsi satu kali dalam sehari, tapi tiga kali! Yuk, simak kabar lengkapnya biar liburan tetap aman dan nggak salah pilih tujuan destinasi.

Senin pagi (12/5/2025), Gunung Semeru kembali erupsi dan sempat melontarkan kolom abu setinggi 700 meter dari puncak Mahameru dan tercatat sebagai letusan ketiga sejak dini hari.

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 06.53 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 meter di atas permukaan laut (mdpl)," ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, dikutip dari Antara.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Terbaik di Kalimantan Barat, Nomor 4 Tersembunyi di Tengah Hutan!

Dari catatan pengamatan, abu yang dikeluarkan berwarna putih keabu-abuan dengan arah sebaran ke utara.

Intensitasnya sedang, tapi tetap harus diwaspadai karena saat laporan ini masuk, aktivitas erupsi masih berlangsung.

Sebelumnya, erupsi juga terjadi dua kali. Yang pertama sekitar pukul 01.00 WIB, dengan tinggi letusan 500 meter, disertai kolom abu tebal ke arah utara.

Ini sempat terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 112 detik.

Lalu, letusan kedua terjadi pukul 05.46 WIB. Meski secara visual nggak teramati karena kondisi cuaca, alat seismograf tetap mendeteksi aktivitas letusan dengan amplitudo 22 mm dan durasi 100 detik.

Menanggapi kondisi ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan status Gunung Semeru di Level II (Waspada).

Ada beberapa rekomendasi penting yang wajib diperhatikan bagi para wisatawan, terutama buat warga sekitar yang mungkin ada rencana mendaki atau sekadar main ke area sekitar gunung.

Pertama, dilarang keras ada aktivitas apapun di sektor tenggara, terutama sepanjang Besuk Kobokan dalam radius 8 km dari puncak.