Masjid Mihrimah Sultan, Ekspresi Cinta Abadi Sang Arsitek untuk Putri Kesayangan

Masjid Mihrimah Sultan. (Z Creators/Elisa Oktaviana)

Indonesia punya Lombok yang disebut “Pulau Seribu Masjid”. Kalau di Turki, ada Istanbul yang dijuluki “The City of Minarets”, karena banyaknya jumlah masjid di kota ini.

Ada lebih dari 3.000 masjid yang tersebar di Istanbul bagian Asia dan Eropa. Setiap masjid berhiaskan minaret alias menara. 

Masjid Mihrimah Sultan 

Beberapa masjid yang menjadi landmark Istanbul antara lain: Blue Mosque (Masjid Sultan Ahmet), Hagia Sophia, Masjid Camlica, Ortakoy dan Suleymaniye. Ada juga Masjid Mihrimah Sultan, yang terkenal karena kisah di baliknya. 

Masjid Mihrimah Sultan berlokasi di Distrik Uskudar, menghadap Selat Bosphorus. Masjid dibangun antara tahun 1546-1548 dan menjadi salah satu karya arsitektur terkemuka di Turki. 

Masjid memiliki kubah tinggi berdiameter sepuluh meter. Kubah utama ini ditopang setengah kubah, di tiga sisinya. Ada banyak bukaan di dalam kubah dan lengkungan. Dua menara dengan satu balkon, mihrab stalaktit dan mimbar marmer mencerminkan gaya arsitektur klasik terkuat. 

Kaca patri yang menghias dinding, serta air mancur marmer bersudut dua puluh, menambah estetik tampilan masjid. 

Kompleks Masjid nan Megah 

Masjid Mihrimah Sultan dahulu merupakan kompleks besar. Namun, sebagian bangunan dihancurkan setelah kebakaran pada tahun 1772. Kompleks madrasah yang terdiri dari 16 ruangan, sekolah dasar dan perpustakaan saat ini digunakan sebagai klinik rawat jalan.

Makam kedua putra Mihrimah Sultan, masih bertahan sampai sekarang. Ada juga dapur untuk memberi makan kaum dhuafa. 

Matahari dan Bulan 

Masjid Mihrimah Sultan di distrik Uskudar, Istanbul bagian Asia, merupakan satu dari dua masjid yang dibangun atas permintaan Mihrimah Sultan, putri kesayangan Suleyman yang Agung dan Hurrem Sultan. Masjid lainnya berlokasi di Edirnekapi, Istanbul bagian Eropa. 

Kedua masjid Mihrimah Sultan dirancang oleh Sinan, arsitek ternama di masa Kekaisaran Turki Utsmani (Ottoman). Dalam bahasa Persia, Mihrimah berarti ‘matahari dan bulan’. 

Konon, kedua masjid dibangun berdasarkan perhitungan matahari terbit dan terbenam. Setiap tanggal 21 Maret, yang diperkirakan hari ulang tahun Mihrimah, matahari terbenam di belakang menara tunggal masjid di Edirnekapi. 

Secara bersamaan, bulan muncul di antara dua menara masjid di Uskudar. Namun teori ini masih diperdebatkan, mengingat minimnya informasi terkait hari lahir pasti sang putri. 

Ekspresi Cinta Sang Arsitek 

Mihrimah Sultan merupakan putri kesayangan Suleyman yang Agung. Ia sosok cerdas dan dermawan. Setelah kematian ibunya pada tahun 1558, ia berperan sebagai “Valide Sultan” alias ibu suri. Mihrimah menjadi penasehat ayahnya dan saudara laki-lakinya, Sultan Selim II, dalam urusan kenegaraan.  

Masjid Mihrimah Sultan konon merupakan cerminan cinta abadi sang arsitek, Sinan, untuk Mihrimah. Sinan merancang masjid menyerupai siluet Mihrimah, dengan rambutnya yang dibiarkan tergerai. 

Sinan menaruh hati pada Mihrimah. Namun, Mihrimah menikah dengan Rustem Pasha, gubernur Diyarbakir, pada tahun 1539. Mereka memiliki seorang anak laki-laki dan perempuan. 

Rustem Pasha adalah salah satu tokoh terkaya dalam sejarah Kekaisaran Ottoman. Setelah menikah dengan Mihrimah, Rustem Pasha menjadi wazir agung Sultan Suleyman pada usia 44 tahun. 

Cerita tentang cinta Sinan yang bertepuk sebelah tangan, konon hanya rumor semata. Tidak ada bukti sejarah yang memperkuat kisah itu. Apalagi, Sinan yang kala itu berusia 50 tahun juga telah menikah. 

Artikel menarik lainnya: 

• Cantiknya Pelataran Masjid Terapung BJ Habibie, Dipenuhi Ruang Terbuka Hijau
• Catat! Ini Larangan saat Berkunjung ke Masjid Raya Sheikh Zayed Al Nahyan Solo
• Masya Allah! Masjid Agung Lamongan Punya Al-Quran Terbesar di Dunia, Begini Wujudnya

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.