Kategori Berita
Media Network
Rabu, 25 JUNI 2025 • 09:00 WIB

Gerakan Wisata Bersih di Lovina Dukung Pariwisata Merata dan Berkelanjutan

Gerakan Wisata Bersih di Lovina (sumber: kemenpar.go.id)

INDOZONE.ID - Pulau Dewata selama ini terkenal padat turis di wilayah selatan seperti Kuta dan Ubud. Tapi sekarang, pemerintah mulai serius menyebar arus wisatawan ke arah utara Bali, salah satunya lewat aktivasi Gerakan Wisata Bersih (GWB) yang digelar perdana di Pantai Lovina, Buleleng.

Langkah ini jadi bagian strategi Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk mendukung pemerataan destinasi, sekaligus menyegarkan image pariwisata Bali lewat sentuhan gerakan lingkungan.

Turis Jangan Cuma ke Kuta! Lovina Punya Potensi Besar

Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, menyampaikan bahwa selama ini banyak wisatawan hanya terpusat di spot-spot mainstream. Nah, GWB hadir sebagai “pemantik” agar nama-nama destinasi lain seperti Lovina bisa ikut naik daun.

Kita perlu cara untuk menyebarkan arus wisatawan ke Bali Barat, Utara, dan Timur. Salah satunya adalah dengan membangun citra positif lewat kebersihan. Dan Lovina adalah titik mulai yang pas,” ujar Puspa, Minggu (22/6/2025).

Menurutnya, kebersihan destinasi itu berpengaruh langsung ke pengalaman wisata. Banyak keluhan yang masuk soal destinasi yang kotor dan fasilitas yang kurang terawat. Dari situlah, lahir ide Gerakan Wisata Bersih.

Baca juga: Miliki Banyak Tempat Wisata, Kemenparekraf Kunjungi Desa Sempu di Kediri

Bukan Sekadar Bersih-Bersih, Tapi Edukasi dan Aksi Nyata!

GWB bukan cuma aksi bersih pantai biasa, lho. Program ini melibatkan lintas komunitas dan institusi, dari pelajar sampai pelaku industri. Kegiatannya meliputi edukasi lingkungan, pengadaan tempat sampah ramah lingkungan, serta sistem pengelolaan sampah berbasis komunitas.

Harapannya, gerakan ini bisa meningkatkan skor Indonesia dalam kategori Health and Hygiene di indeks pariwisata dunia (Travel and Tourism Development Index).

Gerakan Wisata Bersih (GWB) (sumber: kempar.go.id)

Disambungkan ke Paket Wisata 3B: Banyuwangi, Bali Barat, dan Bali Utara

GWB juga terkoneksi langsung dengan program Paket Wisata 3B (Banyuwangi, Bali Barat, dan Bali Utara), yang menargetkan 10% dari total wisatawan domestik dan mancanegara yang datang ke Bali melalui jalur alternatif seperti Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi.

Lovina adalah jantung dari Bali Utara, makanya kami ingin jadikan tempat ini sebagai pusat aktivitas pariwisata bersih dan berkelanjutan,” tegas Wamenpar.

Diikuti 500 Peserta, Sampah Langsung Diolah Ramah Lingkungan

Aksi GWB di Lovina diikuti lebih dari 500 peserta dari berbagai latar belakang. Sampah yang terkumpul tak dibiarkan menumpuk, tapi langsung diproses di Tempat Pengolahan Sementara (TPS) dengan metode yang sesuai standar pengelolaan ramah lingkungan.

Puspa berharap kegiatan ini jadi budaya rutin, bukan hanya momen seremonial semata.

Saya bermimpi, kalau bisa GWB ini diadakan rutin tiap bulan di berbagai destinasi. Ajak warga, pelaku usaha, bahkan wisatawan buat ikut serta. Biar dampaknya benar-benar terasa!

Baca juga: Banyuwangi Jadi Contoh Nasional Gerakan Wisata Bersih, Kemenparekraf Apresiasi Kolaborasi Daerah

Didukung Banyak Pihak, dari Pemerintah Daerah Hingga Perusahaan Swasta

Acara ini turut dihadiri oleh pejabat dari pusat dan daerah, seperti Sekda Buleleng Gede Suyasa, Kadispar Dody Sukma, hingga Ketua DPRD Ni Kadek Turkini. Dukungan juga datang dari sektor swasta seperti Booking.com, Sungai Watch, dan Atourin Teknologi Nusantara.

Dari pusat, hadir juga Sekretaris Kemenpar Bayu Aji, Deputi Destinasi Hariyanto, dan Direktur Poltekpar Bali Ida Bagus Putu Puja.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Siara Pers/Kemenpar.go.id

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Gerakan Wisata Bersih di Lovina Dukung Pariwisata Merata dan Berkelanjutan

Link berhasil disalin!