INDOZONE.ID - Juliana Marins, pendaki Brasil yang jatuh dan meninggal di Gunung Rinjani jadi kabar duka 2025 di dunia pendakian. Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni turut menyoroti musibah ini.
Ia mengatakan pentingnya saling menjaga dalam grup pendakian untuk mencegah terjadinya kejadian yang tidak diinginkan. Seperti pendaki terpisah dari rombongan atau mengalami kecelakaan dalam pendakian.
"Dalam pendakian, yang paling utama adalah keselamatan. Kalau kita ada dalam grup, kita tetap di dalam grup. Saling menunggu, saling melihat, saling membantu," kata Menhut Raja Juli Antoni dikutip ANTARA.
Baca juga: Miris! Sampah Hasil Pendakian Gunung Rinjani Lombok Capai 31 Ton
Menurut dia, mematuhi peraturan pendakian dan berada di dalam grup pendakian merupakan upaya mitigasi yang harus dilakukan para wisatawan.
"Kita tidak boleh blaming the victim, tapi kalau kita ada dalam grup, kita tetap stick di dalam grup," kata Menhut Raja Juli Antoni.
Tim SAR gabungan hingga saat ini masih berupaya mengevakuasi JDSP (27), pendaki perempuan berkebangsaan Brasil, yang jatuh di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Lokasi jatuhnya korban sudah dapat diketahui. Namun proses evakuasi korban masih terkendala cuaca buruk.
"Posisi korban sudah dapat identifikasi di kedalaman 400-an meter. Kemarin (tim evakuasi) sudah turun sampai di kedalaman sekitar 300 meter, tapi kemudian cuaca buruk, ada badai," kata Menhut Raja Juli Antoni.
Baca juga: 5 Tempat Glamping di Lombok dengan Pemandangan Gunung Rinjani
Pihaknya menegaskan Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk melakukan berbagai upaya demi menyelamatkan korban.
"Pemerintah Indonesia dengan kementerian dan lembaga terkait sangat serius dalam melakukan penyelamatan terhadap warganegara Brasil. Mudah-mudahan sekali lagi dengan bekerja keras, bekerja sama, kita dapat selamatkan," kata Menhut Raja Juli Antoni.
Operasi SAR ini melibatkan berbagai unsur, antara lain Kantor SAR Mataram, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), TNI, Polri, BPBD Lombok Timur, Unit SAR Lombok Timur, EMHC, damkar, relawan Rinjani, porter, dan unsur terkait.
Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menutup sementara jalur pendakian dari Pelawangan 4 Sembalun sebagai bagian dari evakuasi korban. Penutupan sementara ini untuk mempercepat proses evakuasi hingga mempertimbangkan aspek keselamatan pengunjung dan tim evakuasi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: ANTARA