Selasa, 14 FEBRUARI 2023 • 09:56 WIB

Terkenal Unik! Ternyata Begini Asal Usul dan Arti Nama Kuliner Makanan Sunda

Author

Salah satu makanan Sunda, Cireng (Instagram/@resepphariini)

Beberapa kuliner Sunda memiliki nama yang unik dan lucu. Seperti Bala-bala, Citruk, Gorejag, Cireng, Basreng, Batagor dan lainnya. Kira-kira dari mana ya nama-nama tersebut bisa terbentuk?

Ketua Program Studi Magister Ilmu Linguistik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (Unpad) Elvi Citraresmana menjelaskan, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukannya, nama makanan Sunda banyak yang menggunakan akronim.

"Ada juga nama-nama makanan Sunda yang memiliki bunyi-bunyi tertentu yang menjadikannya jauh lebih mudah diingat oleh orang lain," kata Elvi dalam keterangannya, Selasa (14/2/2023).

Baca Juga: Tempat Hits Baru di Garut, Kulineran sambil Nyawah Nyegerin Mata

Elvi memberikan contoh seperti makanan berbahan dasar aci atau tepung kaji, salah satunya Citruk.

"Citruk singkatan dari 'aci ngagetruk'," ujarnya.

Awal mula nama Citruk ini karena ada bunyi 'getruk' pada gigi yang beradu karena tekstur makanan yang keras. Hal ini membuktikan bahwa melalui nama makanan, konsumen bisa memilih produk yang akan dibeli.

Elvi juga menjelaskan budaya masyarakat Sunda seringkali memberi nama makanan dengan cara diulang-ulang atau reduplikasi.

Salah satu contohnya, makanan 'bala-bala' diambil dari kata bala yang dalam bahasa Sunda artinya tidak bersih atau tidak rapi. Nama bala-bala disematkan karena berisi berbagai macam sayuran yang dicampur tepung dan dibentuk secara asal.

Baca Juga: 13 Makanan Khas Pontianak Nikmat, Kuliner Tionghoa Dominan!

Selain bala-bala, ada juga 'gado-gado' yang namanya direduplikasi dengan mengambil kata kerja.

"Salah satunya adalah gado-gado yang diambil dari kata digado atau dimakan tanpa nasi. Ada pula reduplikasi yang terdapat pada awal silabel seperti rarawuan. Rarawuan diambil dari kata dirawu yang artinya diambil segenggam," paparnya.

Kemudian ada nama makanan Sunda yang unik lainnya ialah 'gorejag', merupakan singkatan dari goreng jagung.

Gorejag juga merupakan sinonim dari ngorejat yang dalam bahasa Sunda artinya terkejut. Sebab ketika menggoreng jagung, akan timbul letupan-letupan atau suara kencang dari jagung yang membuat orang sekelilingnya terkejut.

"Saya melihat bahwa orang Sunda ini kreatif. Kreatif, unik, tapi tidak meninggalkan akarnya. Orang Sunda juga dikenal humoris, jadi nama-namanya juga tidak terlalu serius, tapi justru ini yang diingat," jelas Elvi.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

Author
TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERBARU
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman Media Siber Pedoman AI dari Dewan Pers Kode Etik Jurnalistik Karir