Jumat, 21 FEBRUARI 2025 • 19:05 WIB

Bukit Kerang: Wisata Situs Purbakala Minim Peminat tapi Punya Nilai Sejarah dan Budaya yang Tinggi

Author

Wisata purbakala yang dimaksud adalah SITUS BUKIT KERANG di Kabupaten Aceh Tamiang.

INDOZONE.ID - Kebanyakan dari kita jika pergi berwisata pasti yang paling banyak dikunjungi adalah Pantai, gunung, air terjun, mall dan taman bermain.

Banyak dari kita yang jarang sekali mengunjungi museum atau tempat-tempat Sejarah lainnya, mungkin pernah dan itu pasti berkaitan dengan kegiatan sekolah mungkin pada saat kita duduk di sekolah dasar.

Apasih yang menyebabkan kita kurang berminat untuk berkunjung ketempat-tempat seperti itu? Atau kita tidak pernah tau keberadaan tempat tersebut? Atau kita sendiri yang tidak pernah peduli dengan keberadaan tempat-tempat tersebut.

Kali ini saya akan mengajak kita semua untuk mengenal sebuah situs purbakala yang mungkin penduduk setempat juga tidak pernah tau keberadaanya.

Baca Juga: 7 Tempat Wisata Populer di Ciamis untuk Liburan Seru 2025

Padahal situs ini memiliki nilai Sejarah dan budaya yang sangat tinggi sehingga kita dapat memahami identitas diri serta mengetahui akar dari sebuah kebudayaan.

Wisata purbakala yang dimaksud adalah SITUS BUKIT KERANG di Kabupaten Aceh Tamiang. Sebelum kita mengenal lebih jauh tentang situs ini, mari sedikit kita berkenalan dengan Kabupaten aceh Tamiang.

Aceh Tamiang terletak diujung timur Provinsi aceh yang berbatasan langsung dengan provinsi Sumatra Utara, untuk sampai kabupaten ini kita harus menempuh jarak sekitar 4-5 jam dari kota Medan dengan menggunakan kendaraan umum. Kabupaten Aceh Tamiang juga sering disebut dengan Bumi Mude Sedie.

Masih banyak peninggalan-peninggalan Sejarah yang belum terungkap atau belum dikenal atau mungkin kurang diminati dari kabupaten ini, salah satunya yaitu SITUS PURBAKALA BUKIT KERANG.

Baca Juga: 11 Tempat Wisata di Kecamatan Pekalongan Kota Terbaru 2025 Cocok Untuk Liburan

Situs bukit kerang merupakan peninggalan jaman prasejarah yang dulunya mereka bermukim ditempat tersebut, permukiman tersebut diperkirakan sudah ada sejak 6100 tahun yang lalu.

Bukit kerang merupakan kjokemoddinger atau kitchen middens (sampah dapur). Sampah tersebut dibuang dari atas rumah tiang di tepi laut selama penduduk tinggal di tempat itu, yang lamanya dapat mencapai ratusan tahun.

Cangkang yang jumlahnya banyak itu terdiri atas kerang atau remis yang menjadi lauk utama di samping makanan lainnya. Situs Bukit Kerang berada di areal perkebunan sawit, tepatnya di Desa Masjid, Kecamatan Bendahara, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh.

Luas lahan situs ini 36 meter x 31 meter, gundukan yang tersusun rapi dari kulit kerang yang telah membentuk bukit sekitar 2,5 meter.

Bukit Kerang di Aceh Tamiang salah satu peninggalan pra-sejarah yang masih utuh di Asia Tenggara. Situs tersebut memberikan gambaran akan adanya budaya mesolitik.

Aspek kemaritiman di Indonesia bagian barat diketahui dari keberadaan situs-situs bukit kerang yang memiliki periode Mesolitik, dengan budaya pendukungnya Hoabinh.

Situs bukit kerang yang tersebar di pesisir timur Pulau Sumatera menunjukkan bahwa kawasan pantai merupakan areal yang sangat penting dalam mendukung kehidupan masa itu, mengingat berbagai biota laut menjadi objek yang dieksploitasi.


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Direktorat Jenderal Kebudayaan