INDOZONE.ID - Kurang lebih sekitar 200 meter dari Stasiun Singosari, terdapat satu situs yang bernama Petirtaan Watugede alias Petirtaan Kendedes.
Seperti namanya, petirtaan merupakan tempat bermandi atau bersuci, sedangkan Watugede merupakan nama Desa tempat situs ini berada.
Tempat ini ramai menjadi sorotan, usai sempat dikunjungi Panji Petualang beberapa waktu lalu. Dilihat dari postingan di Instagram-nya, Panji datang bersama anak-anaknya. Mereka mandi dan bermain air di Petirtaan Watugede tersebut.
Dari pintu masuk, kamu harus menuruni anak tangga karena kolam Petirtaan Watugede berada 9 meter di bawah permukaan tanah.
Kamu akan disuguhkan suasana yang asri dan tenang, karena area sekitar ditumbuhi danyak pepohonan dan taman.
Baca Juga: Hidden Gem Pemandian Air Panas di Kabupaten Banjarnegara
Berukuran panjang 7 meter dan lebar 3 meter, petirtaan ini dulunya penuh dengan arca yang menghiasi. Namun untuk saat ini, sebagian arca telah dipindahkan pada tahun 1970 ke Museum Trowulan di Mojokerto, dan menyisakan satu arca Garuda di Ujung kolam dekat sumber mata air.
Petirtaan Watugede ditemukan sekitar tahun 1925 dan dilakukan pemugaran oleh Dinas Purbakala Hindia Belanda pada tahun 1931.
Dengan sumber mata air yang sangat jernih yang berada di bawah pohon ara (Ficus Carica), atau biasa disebut masyarakat sekitar sebagai pohon lo.
Ada kemungkinan pohon tersebut sudah ada sejak petirtaan ini dibangun. Di mana petirtaan ini merupakan tempat pemandian raja serta para putra-putri di zaman Kerajaan Singosari.
Itulah mengapa banyak orang menyebut petirtaan ini sebagai Petirtaan Kendedes, karena kemungkinan besar Ratu yang terkenal akan kecantikan dan kharismanya tersebut juga melakukan pembersihan diri di tempat ini. Sehingga, banyak orang percaya jika mandi di tempat ini bisa menambah aura dan kecantikan.
Dahulu kala, setelah raja atau putri-putri Kerajaan Singosari selesai mandi, mereka menuju Candi Sumberawan yang berada di sebelah barat pertirtaan. Di sana, keluarga kerajaan melakukan sembahyang.
Jika dilihat dari gaya bangunannya, Petirtaan Watugede mengingatkan dengan beberapa tempat di Bali. Seandainya kawasan petirtaan terawat, pengunjung bisa melihat 4-6 area yang berfungsi sebagai pancuran.
Baca Juga: Candi Umbul Magelang: Wisata Budaya Pemandian Air Hangat Putri Raja yang Tidak Pernah Kering
Pengunjung yang datang ketempat ini tidak hanya datang untuk sekedar mandi atau menikmati suasana sekitar, karena petirtaan ini masih difungsikan sebagai tempat peribadatan bagi umat Hindu.
Bukan cuma itu, di beberapa waktu tertentu, seperti malam 1 suro, akan banyak pengunung yang melakukan ritual seperti membersihkan pusaka.
Biaya masuk ke area ini gratis, pengunjung hanya perlu mengisi buku tamu. Akses menuju tempat ini juga terbilang mudah bahkan roda 4 bisa melaluinya, karena letaknya tepat di sisi jalan utama.
Berkunjung ke tempat wisata dengan nilai sejarah tentunya bisa menambah wawasan dan pengalaman baru yang berharga. Tertarik untuk datang?
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Instagram/petirtaan_watugede