INDOZONE.ID - Mushala Aisyiyah Kauman Yogyakarta yang terletak di Jalan Kauman, Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta ini didirikan secara khusus untuk kaum perempuan sebagai tempat beribadah dan musyawarah.
Dibangun sejak tahun 1922 oleh Nyai Ahmad Dahlan, pendirian musala ini dilatarbelakangi dengan mengungkapkan sempitnya ruang gerak wanita untuk berorganisasi dan bersosialisasi. Sri Suraton, Ketua Panitia Ramadan Muslaa Aisyiyah Kauman Yogyakarta menjelaskan jika semua kegiatan di dalam mushala dikerjakan oleh perempuan, seperti imam sholat, penceramah, sampai dengan bersih-bersih masjid.
“Yang imam semuanya khusus putri, yang ngisi pengajian juga putri, pokoknya semua kegiatan di sini yang ngisi putri,” jelasnya sambil menunjuk ke arah jadwal imam yang tertempel di dinding masjid, Senin (08/04/2024).
Berdasarkan pantauan hari itu juga terlihat di pojok mushala terdapat kursi sebagai tempat salat untuk jamaah perempuan yang sedang sakit dan juga untuk lansia.
Baca Juga: Potret Mushola di Atas Gunung, 'Penyelamat' Pendaki di Atas Ketinggian
"Kursi yang di pojok ini buat perempuan yang kakinya lagi sakit, atau lansia yang udah ngak kuat lagi badannya,” ungkapnya.
Tak hanya ramai oleh kegiatan ibadah, mushala ini juga sering mengadakan pengajian, tadarus, sebagai tempat perkumpulan Aisyiyah di setiap minggunya.
“Tidak hanya sebagai tempat ibadah, kita juga mengadakan kegiatan, kegiatan setiap minggu pagi itu ada pengajian, terus kalau pas malam minggunya tadarus, selain itu juga membuat pertemuan Aisyiyah,” paparnya.
Terkhusus pada saat Ramadhan, mushala ini akan lebih banyak lagi melakukan kegiatan, seperti takjilan, terawih, tadarus, kultum, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Cheria Holiday Viralkan Wisata Halal Dunia di Yogyakarta
"Untuk kegiatan bulan Ramadan ini satu bulan penuh, jamaah, takjilan, terawih, tadarus, kultum, kalau takjil itu setiap hari kita siapkan 65 porsi, itu aja kadang kurang, kalau kultumnya itu ya pas terawih sama habis salat subuh," paparnya.
Meski berada di tengah-tengah pemukiman dengan jalur masuk gang kecil, musala ini terbilang cukup ramai dikunjungi jamaah tidak hanya warga sekitar, namun juga wisatawan yang ramai dikunjungi masyarakat umum.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung