Harbin, China hadirkan festival es dan salju terbesar di dunia yang dijuluki 'Disneyland on ice'.
INDOZONE.ID - Belakangan ini negara China menjadi pusat perhatian publik usai menghadirkan festival es dan salju terbesar di dunia yang dijuluki 'Disneyland on Ice'.
Festival ini diadakan di Harbin International Ice and Snow Sculpture Festival yang digelar di China setiap tahunnya.
Festival tersebut menjadi ajang negeri impian bagi semua orang yang hendak ingin liburan bersama keluarga.
Terlihat belum lama ini artis tanah air, Ria Ricis berlibur bersama anaknya Moana ke festival salju terbesar di dunia ini. Dari hal ini banyak yang penasaran akan festival tersebut.
Oleh sebab itu, Indozone telah merangkum beberapa informasi terkait festival 'Disneyland on ice'.
Baca Juga: 5 Taman di Jogja yang Cocok untuk Liburan Santai Keluarga
Harbin, China menjadi salah satu kota es dan salju terbesar di dunia
Harbin International Ice and Snow Sculpture Festival sebagai salah satu perayaan musim dingin terbaik di dunia dan sudah menghasilkan sekitar 28,7 miliar yuan atau sekitar Rp62,3 triliun per tahunnya.
Kota Harbin ini terletak di timur laut China dan memiliki iklim dingin, karena terletak di dekat dengan Siberia, dengan suhu terendah tahunan sekitar -35 derajat, dan hal ini merupakan hal biasa bagi masyarakat disana.
Festival ini sudah ada sejak tahun 1963, sebagai bagian dari pertunjukan lentera es tradisional di Harbin. Namun berkembangnya teknologi kota ini semakin maju dengan pertunjukkan es yang kini menjadi festival terbesar di dunia.
Harbin International Ice and Snow Sculpture Festival ini mencakup area seluas lebih dari 2 juta kaki persegi, dan terletak lebih dari 900 ribu kaki kubik salju dan es.
Harbin kini dijuluki dengan kota es terbesar di dunia, dengan biaya fantastis sekitar Rp7,5 triliun.
Festival ini dibuka pada tanggal 17 Desember 2024 dan cenderung mencair setelah dua bulan, sekitar bulan Maret 2025.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Sun, ANTARA