Selain terkenal akan bunga tulip dan kincir angin, Belanda juga memiliki budaya tradisional lain berupa pakaian dan sepatu kayu. Pakaian tradisionalnya disebut Klederdracht, semntara sepatu kayunya disebut Klompen.
Sejak abad pertengahan, Klompen dipakai oleh para petani, nelayan dan buruh di Belanda. Alasannya Klompen ini sangat nyaman digunakan di berbagai musim. Selain itu juga memberi kehangatan saat musim dingin dan kesejukkan di musim panas.
Hal ini disebabkan karena kayu memiliki daya serap suhu yang baik dan sangat aman digunakan baik itu di lumpur atau di air. Jika kamu berada di Amsterdam, jangan melewatkan untuk mengunjungi Zaanse Schans yang terletak sekitar 20 km dari pusat kota.
Di sana ada museum terbuka yang secara rutin menampilkan cara membuat Klompen. Pengrajin yang bertugas di museum menjelaskan bahwa perbedaan pembuatan Klompen di masa lalu dan masa sekarang.
Jika di masa lalu masih menggunakan pisau pemotong kayu dan manual, sedangkan di maka kini lebih canggih dan menggunakan mesin. Semua prosesnya mulai dari memotong, memahat, sampai mencungkil bagian tengah dalam klompen tersebut.
Klompen yang diproduksi ini harus melewati uji yang ketat sehingga dapat bertahan pada tingginya suhu dan beratnya beban. Sebagai museum yang memiliki koleksi Klompen terbesar dan terlengkap.
Di sini dipamerkan beragam klompen sesuai tahun yang diproduksi, jenis Klompen yang biasa dipakai pengantin sampai dibuat dengan berlian mewah.
Artikel menarik lainnya:
- Aksi Pengantin Cilik Tunggangi Kuda Menari Bikin Gemas, Tradisi Unik Hanya Ada di Sumenep
- Jadi Saksi Sejarah, WNI Berhasil Melayat Ratu Elizabeth II di Westminster Hall
- Ada Kota Kyoto Versi Mini di Bali, Lokasi Tersembunyi Suasananya Jepang Banget
- Ada Kampung Teletubbies Nyata di Yogyakarta, Bentuk Rumahnya Unik Katanya Tahan Gempa
- Bukit Suligi, Negeri di Atas Awan Riau Punya Pemandangan yang Menakjubkan
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: