Kamis, 29 AGUSTUS 2024 • 19:30 WIB

10 Efek Samping Mengonsumsi Mentimun Terlalu Banyak, Bisa Sebabkan Gagal Ginjal

Author

Ilustrasi timun.

INDOZONE.ID - Mentimun, sayuran yang sering jadi andalan di salad, acar, atau bahkan langsung dimakan begitu saja, memang punya banyak manfaat kesehatan. Selain segar dan rendah kalori, mentimun juga kaya akan air dan vitamin.

Akan tetapi, di balik segarnya mentimun, ada beberapa efek samping yang perlu kamu ketahui, terutama terkait kesehatan ginjal dan pencernaan. Yuk, kita bahas satu per satu!

Baca Juga: Makan Enak Berat Badan Tetap Ideal, Ini 7 Tips Diet Ala Dr. Zaidul Akbar

1. Alergi yang Mengganggu

Ilustrasi orang terkena alergi

Mentimun bisa memicu reaksi alergi pada beberapa orang. Gejalanya mulai dari rasa gatal di mulut, bibir, hingga ruam pada kulit.

Meski jarang, reaksi ini bisa sangat mengganggu, terutama jika kamu sudah punya riwayat alergi terhadap sayuran lain seperti melon atau labu.

2. Gangguan Pencernaan

Mentimun mengandung serat yang bagus untuk pencernaan, tapi kalau terlalu banyak, bisa bikin perut kembung dan gas berlebihan.

Ini karena tubuhmu perlu bekerja ekstra untuk mencerna serat tersebut. Jadi, kalau kamu sering merasa begah setelah makan mentimun, mungkin sudah saatnya menguranginya.

Baca Juga: 12 Camilan Sehat yang Bisa Bikin Kamu Kenyang Lebih Lama

3. Masalah Ginjal

Ilustrasi orang sakit ginjal.

Bagi yang punya masalah ginjal, mentimun mungkin bukan camilan terbaik. Mentimun memiliki kandungan air yang sangat tinggi, dan jika dikonsumsi berlebihan, bisa memberi beban ekstra pada ginjal.

Ini terutama berisiko bagi mereka yang sudah mengalami penurunan fungsi ginjal.

4. Pembentukan Batu Ginjal

Mentimun mengandung oksalat, yang dalam jumlah banyak bisa berkontribusi pada pembentukan batu ginjal, terutama jika kamu sudah punya riwayat masalah ini.

Meskipun tidak berbahaya jika dimakan dalam porsi wajar, tetap perhatikan asupanmu jika kamu rentan terhadap batu ginjal.

5. Pembekuan Darah

Ilustrasi cek kadar gula darah

Mentimun mengandung vitamin K, yang penting untuk pembekuan darah. Tapi, bagi orang yang sedang dalam pengobatan dengan obat pengencer darah, seperti warfarin, konsumsi mentimun berlebihan bisa mengganggu efektivitas obat tersebut dan meningkatkan risiko pembekuan darah yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Resep Bolu Pelangi Kukus Lembut untuk Kue Ulang Tahun Anak

6. Ketidaknyamanan di Perut

Meskipun mentimun menyegarkan, bagi sebagian orang, memakannya mentah-mentah bisa menyebabkan ketidaknyamanan di perut, terutama jika punya masalah lambung seperti maag.

Mentimun bisa meningkatkan asam lambung, jadi bagi kamu yang sensitif, lebih baik makan mentimun yang sudah diolah.

7. Reaksi Pencernaan Lainnya

Kubis kaya akan serat larut yang mendukung kesehatan usus dengan menambah volume pada tinja dan merangsang gerakan usus untuk pencernaan yang teratur. (freepik.com)

Selain kembung, mentimun juga bisa menyebabkan diare jika dimakan terlalu banyak, terutama karena efek pencaharnya yang ringan.

Jadi, kalau kamu sering bolak-balik ke toilet setelah makan mentimun, mungkin itu pertanda untuk mengurangi asupannya.

Baca Juga: 5 Resep Es Lilin Segar untuk Mengusir Dahaga di Cuaca Panas

8. Penyerapan Nutrisi yang Terhambat

Mentimun mengandung cucurbitacin, zat alami yang bisa menghambat penyerapan nutrisi tertentu di tubuh.

Ini biasanya tidak jadi masalah besar, tapi jika kamu sedang dalam kondisi kesehatan yang membutuhkan penyerapan nutrisi maksimal, perhatikan jumlah mentimun yang kamu makan.

9. Reaksi dengan Obat-obatan

Ilustrasi obat (freepik.com)

Seperti disebutkan sebelumnya, vitamin K dalam mentimun bisa berinteraksi dengan obat pengencer darah.

Tapi, mentimun juga bisa berinteraksi dengan obat lain, terutama diuretik. Efek diuretik alami dari mentimun bisa memperkuat efek obat, yang berisiko menyebabkan dehidrasi.

10. Ketidakseimbangan Elektrolit

Karena sifat diuretiknya, mentimun bisa menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh jika dimakan berlebihan.

Ini bisa berujung pada kram otot atau kelelahan. Jadi, jangan lupa untuk tetap minum air dan menjaga keseimbangan elektrolit setelah makan mentimun dalam jumlah banyak.

Mentimun memang segar dan penuh manfaat, tapi seperti semua hal, konsumsinya harus tetap seimbang. Jika kamu merasa ada gejala aneh setelah makan mentimun, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.

Tetap sehat dan bijak dalam memilih makanan, ya!


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Pinkvilla.com