Kategori Berita
Media Network
Jumat, 04 MARET 2022 • 18:30 WIB

Bali Punya Tradisi Peluk-pelukan Antara Cowok dan Cewek, Ini Sejarahnya!

Tradisi peluk-pelukan atau Omed-omedan di Bali. (Rizal Fanany/IDZ Creators)

Sehari setelah perayaan Nyepi, banyak tradisi dan budaya digelar di sejumlah desa adat di Bali. Seperti di Kota Denpasar, Bali tepatnya di Desa Sesetan ada sebuah tradisi unik yakni tradisi Omed-Omedan

Omed-omedan berasal dari kata ‘Omed’ yang artinya menarik. Dimana antara dua kelompok pemuda dan pemudi secara bergantian melakukan ritual saling berpelukan dan tarik menarik.

Sedangkan peserta lainnya menguyur sepasang muda-mudi yang berpelukan ini dengan air hingga basah kuyup.

Tradisi peluk-pelukan atau Omed-omedan di Bali. (Rizal Fanany/IDZ Creators)

Namun banyak masyarakat awam atau wisatawan menyalahartikan tradisi ini dengan saling berciuman. Tradisi Omed-omedan diperkirakan sudah ada sejak abad ke 17 atau sebelum zaman penjajahan. 

Sebelum ritual dimulai, seluruh peserta melaksanakan upacara persembahyangan bersama di Pura Banjar untuk memohon kebersihan hari dan kelancaran pelaksanaan ritual Omed-omedan.

Setelah melaksanakan persembahyangan, ditampilkan Tari Barong Bangkung atau Barong Babi.

Tradisi peluk-pelukan atau Omed-omedan di Bali. (Rizal Fanany/IDZ Creators)

Tarian tersebut untuk mengingatkan kembali peristiwa beradunya sepasang babi hutan di desa tersebut. Sebab dimasa lalu muncul dua ekor babi hutan yang saling bbertarung di desa tersebut karena tradisi Omed-omedan ditiadakan.

Dengan adanya persitiwa tersebut masyarakat Desa Sesetan menganggap sebagai pertanda buruk dan berdampak negatif pada lingkungan desa. Akhrinya para sesepuh memanggil kembali muda-mudi desa untuk meyelenggarakan Omed-omedan. 

Tradisi peluk-pelukan atau Omed-omedan di Bali. (Rizal Fanany/IDZ Creators)

Tradisi ini masih dilakukan hingga kini sebagai upaya agar desa terhindar dari malapetaka. Setelah usai Tari Barong Bangkung, tradisi Omed-omedan segera dimulai. Dimana para muda-mudi dipisah menjadi dua kelompok yang saling berhadapan  yakni kelompok pria (teruna) dan kelompok wanita (teruni). 

Rata-rata peserta muda-mudi berusia 17-30 tahun dan yang belum menikah akan turut berpartisipasi dalam tradisi Omed-omedan. Kemudian dari masing-masing kelompok dipilih secara bergantian untuk diangkat dan diarak pada posisi paling depan barisan.

Tradisi peluk-pelukan atau Omed-omedan di Bali. (Rizal Fanany/IDZ Creators)

Setelah itu kedua kelompok ini saling beradu dan berpelukan satu sama lain. Ketika keduanya sudah berpelukan masing-masing kelompok akan menarik kedua peserta hingga terlepas, jika mereka berdua enggak mau dilepaskan kelompok mereka akan mengguyur dengan air hingga basah kuyup.

Tradisi Omed-omedan bertujuan sebagai penghormatan terhadap leluhur dan memupuk rasa kesetiakawanan antar pemuda serta menjalin persatuan masyarakat. Keren ya! 

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini 

IDZ Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Bali Punya Tradisi Peluk-pelukan Antara Cowok dan Cewek, Ini Sejarahnya!

Link berhasil disalin!