Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio (Dok. Menparekraf)
Kekhawatiran menyebarnya virus korona ke Indonesia yang berasal dari wisatawan cukup meresahkan masyarakat. Untuk Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Wishnutama Kusubandio menegaskan perlunya langkah antisipatif semua pemangku kepentingan sektor pariwisata di tanah air untuk mencegas masuknya virus korona ke Indonesia.
Ia mengatakan saat ini Pemerintah RI tetap meningkatkan kewaspadaan tinggi untuk mencegah wabah virus korona masuk ke Indonesia. Salah satunya dengan sigap menindaklanjuti wisatawan yang mengalami sakit dengan gejala-gejala mencurigakan.
“Bila menemukan wisatawan yang mengalami gejala-gejala terinfeksi virus korona, antara lain mengeluh sakit, terganggunya saluran pernapasan, pilek, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan demam yang berlangsung beberapa hari, wisatawan tersebut harus langsung dirujuk ke rumah sakit terdekat,” kata Wishnutama dalam siaran pers yang diterima Indozone.
Menparekraf Wishnutama juga menambahkan bahwa pemerintah secara tegas telah melakukan langkah antisipatif guna mencegah penyebaran virus ini.
"Stakeholder pariwisata termasuk asosiasi serta seluruh kepala Dinas Pariwisata Provinsi dan Kabupaten/Kota diimbau untuk turut serta memantau arus kedatangan wisatawan mancanegara di pintu masuk kedatangan negara, baik darat, laut, maupun udara di daerahnya masing-masing," tambahnya.
Kemenparekraf berharap keadaan segera pulih dan wabah dapat ditangani sesigap mungkin sehingga tidak semakin meluas dan kekhawatiran terkait penyebaran virus korona tidak menimbulkan keresahan bagi semua pihak.
“Kita memang minta petugas di bandara dan pelabuhan untuk melakukan kegiatan pemeriksaan yang lebih intensif tetapi harus disertai dengan sikap profesional, humble, dan sopan santun,” katanya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: