Sabtu, 22 FEBRUARI 2025 • 17:00 WIB

5 Kota dengan Tradisi Ramadhan Unik di Indonesia, Ada yang Ingin Kalian Kunjungi?

Author

Ilustrasi bulan Ramadhan.

INDOZONE.ID - Ramadhan disambut dengan penuh antusias dan suka cita oleh umat muslim diseluruh Indonesia.

Beragai persiapan menyambut bulan Ramadhan pun dilakukan mulai dari membersikan rumah, menyiapkan makanan khas hingga menjalankan tradisi-tradisi unik yang diwariskan secara turun temurun.

Banyak tradisi-tradisi unik yang dilakukan Masyarakat Indonesia saat menyambut bulan Ramadhan, berikut diantaranya:

Baca Juga: 9 Tempat Wisata di Ngargoyoso Terbaru 2025 yang Wajib Masuk List Liburan

1. Meugang (Aceh)

Aceh telah melaksanakan tradisi ini sejak zaman Kerajaan aceh Darussalam pada abad ke 14. Bagi masyarkat aceh meugang sendiri bukan hanya sekedar tradisi melainkan sebuah bentuk rasa Syukur dan berbagi rezeki, sekaligus cara mempererat tali silaturahmi.

Meugang menggambarkan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial yang mungkin saat ini sudah sangat jarang kita dapatkan.

Melalui kegiatan meugang ini semangat kebersamaan dan kepedulian sosial dijalin sebelum menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.

Kegiatan meugang sendiri merupakan acara memasak daging sapi,kambing atau kerbau sehari sebelum masuknya bulan Ramadhan.

Pada saat hari tesebut susanan di Aceh sangat meriah, pasar-pasar dipenuhi dengan penjual daging dan aroma rempah-rempah khas meugang tercium di mana-mana.

Rumah-rumah warga ramai dikunjungi keluarga untuk meraikan acara tersebut. Tradisi Meugang menjadi salah satu cara bagi masyarakat Aceh untuk menyambut bulan suci dengan hati yang bersih dan penuh harapan, siap menjalani ibadah puasa dengan lebih khusyuk dan ikhlas.

Baca Juga: 8 Tempat Wisata di Demak Terbaru 2025 Cocok Untuk Liburan

2. Marpangir (Sumatra Utara)

Tetangga provinsi Aceh yaitu sumatra utara memiliki cara yang berbeda dalam menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan.

Masyarakat Sumatra utara menyambut bulan suci Ramadhan dengan cara mandi menggunakan dedaunan dan rempah-rempah yang disebut dengan marpangir.

Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk membersihkan diri sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Selain bertujuan untuk membersihkan tubuh secara fisik, Marpangir juga memiliki makna simbolis dalam menyucikan diri secara spiritual.

Dengan mandi menggunakan dedaunan dan rempah-rempah ini diharapkan dapat memberikan energi positif dan menyambut bulan suci dengan jiwa dan pikiran yang bersih.

Bulan Ramadhan yang suci dan sakral dihadapi dengan jiwa dan pikiran yang bersih untuk mendekatkan diri pada sang pencipta.

Setiap tahunnya, tradisi ini menjadi momen yang dinantikan, di mana keluarga dan kerabat berkumpul, saling berbagi cerita dan kebahagiaan, sembari menyiapkan diri untuk menjalani ibadah puasa dengan penuh keikhlasan dan ketakwaan.

3. Malamang (Sumatra Barat)

Malamang adalah kegiatan menyambut bulan Ramadhan dengan memasak lemang. Lemang sendiri merupakan makanan tradisional yang terbiat dari beras ketan dan santan yang dimasukkan kedalam bambu dan dibakar.

Saat pembuatan lemang , anggota keluarga, tetangga, dan kerabat berkumpul, bekerja sama, dan saling membantu. Aktivitas ini tidak hanya mempererat tali silaturahmi, tetapi juga menjadi momen berharga untuk berbagi cerita, pengalaman, dan kebahagiaan.

4. Nyorog (Jakarta)

Nyorog merupakan kegiatan memberikan bingkisan ke anggota keluarga yang lebih tua, baik itu orang tua atau mertua yang tinggal terpisah, maupun kepada tokoh daerah setempat.

Tradisi ini bukan semata-mata sebagai kegiatan berkirim makanan saja, melainkan memiliki makna yang lebih dalam.

Tadisi nyorog adalah sebuah penghormatan yang diberikan kepada yang lebih tua dan sebagai wujud nyata menjalin silaturahmi guna mempererat tali persaudaraan antar sesama.

Selain itu, tradisi ini juga menjadi momen berharga untuk saling berkunjung dan berkumpul, berbagi cerita serta kebahagiaan, sebelum memasuki bulan suci Ramadan.

5. Mattunu Solong (Sulawesi Barat)

Mattunu solong merupakan tradisi membuat penerangan dengan cara tradisonal yang terbuat dari buah kemiri dan kapuk yang dililitkan pada potongan bambu kemudian diletakkan di depan pagar rumah atau anak tangga depan rumah.

Tradisi ini dilakukan oleh Masyarakat Poliwali mandar Sulawesi Barat saat menyambut pulan suci Ramadhan.

Tradisi Mattunu Solong bertujuan mendapatkan keberkahan dari Sang Pencipta dalam menyambut bulan suci Ramadan.

Selain itu, tradisi ini juga dilakukan sebagai permohonan kepada Tuhan yang Maha Esa agar senantiasa memberikan kesehatan dan umur panjang, sehingga bisa menunaikan ibadah puasa dengan lancar.

Masih banyak lagi keunikan-keunikan yang dilakukan masayakat Indonesia dalam menyambut bulan suci Ramadhan.

Tradisi-tradisi menyambut Ramadhan ini tidak hanya berfungsi sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai agama, tetapi juga menyimpan makna mendalam.

Tujuannya adalah untuk menyucikan diri, saling mendoakan dan memaafkan, serta menjalin silaturahmi antar sesama.

Dengan semangat kebersamaan dan kekeluargaan, masyarakat Indonesia bersiap menyambut kehadiran bulan suci Ramadan dengan hati yang bersih dan penuh harapan.

Lalu kota mana yang ingin kalian kunjungi untuk merasakan kemeriahan dalam menyabut bulan Ramadhan?


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Kemenparekraf