Kamis, 31 OKTOBER 2024 • 11:30 WIB

Sejarah Cincau: Minuman Legendaris dengan Rasa Manis dan Segudang Manfaat

Author

Asal usul cincau

INDOZONE.ID - Siapa sih yang tak kenal dengan minuman cincau? Minuman berwarna hitam legam dan hijau dengan tekstur yang kenyal ini menjadi cukup populer di kalangan masyarakat indonesia. Pasalnya, cincau sering dikombinasikan menjadi berbagai varian minuman yang menyegarkan.

Asal usul cincau dapat ditelusuri hingga ke Tiongkok, di mana tanaman platostoma palustre telah lama dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan obat tradisional. Gel berwarna gelap yang dihasilkan dari tanaman ini kemudian dikenal sebagai cincau.

Kata “cincau” berasal dari dialek Hokkian, yaitu “sienchau” atau “xiancau” dalam dialek Hamzi yang diserap kedalam bahasa Indonesia menjadi "cincau", yang merujuk pada tumbuhan yang menjadi bahan bakunya.

Seiring berjalannya waktu dan perkembangan perdagangan, cincau menyebar ke berbagai wilayah di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Baca Juga: Resep Es Timun Suri Cincau Cocopandan, Sajian Segar Takjil di Bulan Ramadan

Menurut Greshop, dalam artikelnya yang berjudul “Chineeshe Planten in verband met Nederlandsch-Indie Beschouwd” pada tahun 1894, menyatakan bahwa tanaman yang berasal dari China ini masuk ke Nusantara pada abad ke-15. Paling tidak, seiring dengan masuknya tanaman teratai yang dikenal sejak zaman “hinduisasi”.

Di Indonesia, cincau mengalami berbagai adaptasi dan inovasi. Dengan 2 jenis cincau yang dikenal di Indonesia, yaitu cincau hijau dan cincau hitam.

Cincau hijau terbuat dari daun Cyclea barbata atau premma oblongifolia, yang memiliki rasa segar. Sementara itu, cincau hitam berasal dari daun dan batang mesona palustris (janggelan), yang memiliki rasa sedikit pahit. Keduanya sama-sama memiliki khasiat yang baik bagi kesehatan.

Baca Juga: 5 Resep Olahan Es Cincau Hitam Kekinian, Cocok untuk Jualan!

Cincau bukan hanya sekedar minuman penyegar. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa cincau memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang mengagumkan.

Daun cincau mengandung berbagai senyawa aktif, seperti klorofil. Dimetil kurin-1 dimetoidida, dan isokandrodendrin, yang memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan anti-kanker. Selain itu serat yang tinggi pada cincau juga bermanfaat bagi kesehatan pencernaan.

Selain itu, cincau juga memiliki nilai budaya yang tinggi. Proses pembuatan cincau yang tradisional mengajarkan tentang kesabaran dan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana.

Cincau juga menjadi simbol keramahtamahan dan keakraban dalam masyarakat.

Cincau seringkali dikombinasikan dengan berbagai kuliner yang populer, bahkan cincau juga menjadi inspirasi bagi berbagai karya seni maupun sastra.

 


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Gopetun.blogspot.com