INDOZONE.ID - Daging yang ditumbuhkan di laboratorium, atau cultured meat, telah menjadi terobosan besar dalam dunia kuliner dan sains.
Inovasi ini memungkinkan manusia untuk menikmati daging tanpa harus menyembelih hewan, sehingga menghadirkan alternatif yang lebih etis dan berkelanjutan bagi pecinta daging di seluruh dunia.
Proses pembuatan daging lab ini dimulai dengan mengambil sel dari hewan, yang kemudian dikembangkan dan diperbanyak di dalam bioreaktor.
Dalam kondisi yang tepat, sel-sel tersebut akan tumbuh menjadi jaringan otot yang menyerupai daging alami.
Baca Juga: 5 Resep Olahan Daging Suwir Enak, Cara Membuatnya Sederhana!
Salah satu tujuan utama dari teknologi ini adalah untuk mengurangi dampak lingkungan dari peternakan tradisional, yang dikenal sebagai salah satu penyebab utama emisi gas rumah kaca dan deforestasi.
Manfaat daging tumbuh di laboratorium tidak hanya terbatas pada lingkungan, tetapi juga kesehatan.
Karena proses produksinya terkontrol, risiko kontaminasi bakteri dan penggunaan antibiotik, yang sering menjadi masalah dalam peternakan tradisional, bisa dihindari.
Selain itu, daging lab dapat disesuaikan secara nutrisi, membuatnya lebih sehat daripada daging biasa. Namun, tantangan utama untuk teknologi ini adalah harga dan penerimaan publik.
Baca Juga: Resep Terong Gulung Daging, Sensasi Santap Hidangan Ala Hotel Bintang 5
Saat ini, biaya produksi daging lab masih relatif tinggi, meskipun banyak perusahaan yang sedang bekerja keras untuk menurunkan biayanya agar bisa bersaing dengan daging konvensional.
Selain itu, persepsi konsumen tentang daging yang "ditumbuhkan" di laboratorium masih menjadi hambatan bagi adopsi massal. Meski begitu, perkembangan teknologi ini sangat menjanjikan.
Dalam beberapa tahun ke depan, kita mungkin akan melihat daging lab menjadi bagian umum dari makanan sehari-hari, tidak hanya karena manfaat lingkungannya.
Akan tetapi juga karena kemampuannya untuk memberikan daging yang lebih bersih dan sehat.
Banyak restoran dan supermarket sudah mulai menjual produk-produk daging lab dalam skala kecil, dan popularitasnya terus meningkat.
Dengan teknologi yang terus berkembang, masa depan di mana kita bisa makan daging tanpa mengorbankan hewan atau merusak lingkungan tampak semakin dekat.
Daging lab bisa menjadi solusi inovatif untuk tantangan pangan global, membuka jalan bagi industri kuliner yang lebih etis dan berkelanjutan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Guardian