Jumat, 09 AGUSTUS 2024 • 07:55 WIB

4 Jajanan Pasar Tradisional Khas Jawa Ini Punya Filosofi dan Makna Hidup, Ada yang sebagai Lambang Kehormatan

Author

Ilustrasi jajanan pasar tradisional

INDOZONE.ID - Pernahkah terbayang dalam benak kamu, kalau jajanan pasar itu punya makna mendalam? Seperti 4 kue tradisional asli Jawa yang melambangkan simbol tertentu.

Makna tersebut umumnya berhubungan dengan tingkah laku, kepribadian, bentuk rasa syukur, memohon ampunan pada Maha Kuasa, dan lain-lain.

Dilansir dari YouTube WTB, ada 4 jenis jajanan pasar asli Jawa yang punya makna mendalam. Bahkan sering terlihat dalam acara-acara khusus, seperti pernikahan, syukuran, khitanan, lamaran dan lain-lain.

4 Jajanan Pasar Tradisional Punya Makna Hidup

Berikut 4 jajanan pasar tradisional khas Jawa yang mempunyai filosofi dan makna hidup:

Baca Juga: Menelusuri Asal Usul dan Evolusi Siomay, dari Dimsum Kanton ke Jajanan Pasar

1. Lemper

Lemper, jajanan pasar tradisional

Kue tradisional ini terbuat dari bahan dasar beras ketan yang diolah sedemikian rupa memakai proses tertentu, lalu ditambah isian bergizi seperti, daging sapi cincang, ayam, serundeng kelapa dan lain-lain. Isi dari lemper ini juga dimasak dengan bumbu tertentu.

Dari YouTube tersebut, lemper berasal dari singkatan berbahasa Jawa, yakni "yen dialem atimu ojo memper" yang berarti "jangan bangga hati ketika dipuji orang lain".

Makna dari istilah tersebut yaitu sebagai manusia harus selalu rendah hati. Sebab di atas langit masih ada langit, atau masih banyak orang lebih hebat lagi dari diri sendiri.

2. Klepon

Klepon, jajanan pasar tradisional

Jajanan tradisional ini sering ditemukan di pasar, toko kue, maupun pedagang kaki lima, yang terbuat dari tepung beras ketan.

Sebagai pemanis penampilan, ditambahkan pewarna makanan yang biasanya berwarna hijau, pink atau kuning.

Secara keseluruhan, bentuk bulat seperti bola di bagian dalam (tengah) diisi gula jawa. Sedangkan sisi permukaan luar ditaburi parutan kelapa.

Masih berdasarkan YouTube WTB, klepon punya singkatan "kanti lelaku pesti ono", yang mana ada makna mendalam, yaitu ketika kita menjalani hidup secara prihatin atau sederhana. Jalan keluar pasti ada saja.

Karena melambangkan kesederhanaan serta kesuburan, jajanan legendaris ini sering muncul dalam tasyakuran.

3. Nagasari

Nagasari, jajanan pasar tradisional

Cemilan manis tempo dulu dengan isian pisang ini memang mengenyangkan, mampu mengganjal rasa lapar. Usut punya usut, sama seperti jajanan kuno lainnya, nagasari penuh akan makna tersembunyi.

Nagasari berasal dari Indramayu, Jawa Barat. Kalau daerah Jawa menyebutnya Nogosari, sedangkan orang Sumatera menyebutnya lambang sari.

Nagasari, berdasarkan penjelasan di YouTube WTB, punya filosofi sendiri yang diartikan sebagai lambang kehormatan. Berasal dari kata "naga" (hewan legenda China lambang kehormatan) dan "sari" artinya isi suatu benda.

Saat seseorang melakukan kebaikan sekecil apapun, harus didasari tulus ikhlas, dengan begitu mendapat berkah melimpah dari Tuhan.

Baca Juga: Nikmati Sensasi Jajanan Tradisional Super Lengkap di Pasar Sawahan Semarang

4. Apem

Apem, jajanan pasar tradisional

Jajanan klasik yang satu ini berasal dari kata "afwan" yang mengandung makna pengampunan. Serta menjadi jajanan khas Jawa Tengah.

Bagi masyarakat setempat, apem seringkali ada dalam acara kenduri.

Berkat dari yang menyelenggarakan acara seperti Yasin dan tahlilan, selalu ada apem. Hal tersebut sebagai simbol memohon ampunan.

 


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: YouTube/ WTB