Sabtu, 14 JUNI 2025 • 17:45 WIB

Ritual Seblang Bakungan 2025 di Banyuwangi Pikat Wisatawan Mancanegara

Author

Seblang Bakungan

INDOZONE.ID - Ritual budaya Seblang Bakungan di Desa Bakungan, Banyuwangi, kembali menjadi sorotan wisata budaya tahun ini. Sebanyak 15 wisatawan mancanegara terlihat larut dalam kekaguman menyaksikan tradisi sakral yang menyatukan seni, spiritualitas, dan kekuatan magis dalam satu pertunjukan malam yang syahdu.

Seblang Bakungan merupakan tarian sakral yang hanya dibawakan oleh perempuan paruh baya dalam kondisi trance atau tidak sadar. Tahun ini, peran Seblang diamanatkan kepada Mbah Isni yang berusia 53 tahun. 

Ia terpilih untuk kedua kalinya berdasarkan petunjuk leluhur melalui mekanisme adat yang diwariskan turun temurun.

Tarian ini diiringi gending-gending klasik khas Banyuwangi yang bergema sepanjang malam, menghadirkan suasana spiritual yang menyentuh batin siapa pun yang menyaksikannya. 

Rangkaian perayaan budaya ini dimulai sejak 10 Juni dan mencapai puncaknya pada malam 12 Juni 2025, ketika tarian Seblang digelar secara penuh.

Ketua adat Seblang Bakungan, Heri Purwoko atau yang akrab disapa Pur, menegaskan pentingnya merawat warisan budaya tersebut.

"Kami menjaga adat dan tradisi ini supaya terus lestari. Tujuan kita menggelar tradisi bersih desa ini tentu salah satunya sebagai ucapan rasa syukur kami," ungkapnya.

Pesona Seblang juga dirasakan Emilia, wisatawan asal Prancis yang terpukau oleh keramahan masyarakat dan nilai luhur tradisi tersebut.

"Ini warisan budaya yang sangat bagus dan terus diturunkan ke generasi-generasinya. Orang-orang lokal sangat ramah sekali. Saya sangat kagum dengan mereka semua," ujar Emilia penuh antusias.

Sebelum pertunjukan utama dimulai, tradisi dimulai dengan nyekar ke makam leluhur, khususnya di pusara Mbah Witri. Warga membawa seserahan, melantunkan doa-doa khusyuk untuk memohon keselamatan dan berkah bagi desa. Tradisi ini menjadi fondasi utama pelaksanaan ritual Seblang.

Prosesi spiritual juga berlanjut ke Sumber Penawar di kawasan Watu Ulo. Sumber mata air ini dipercaya memiliki kekuatan penyembuhan dan keberkahan. Warga dan wisatawan turut menyucikan diri dengan membasuh muka atau mandi di sana sebagai bagian dari ritual pembersihan.

David Metcalf, wisatawan asal Australia yang ikut serta dalam ritual tersebut, turut mengungkapkan rasa kagumnya.

"Saya sangat bahagia dapat ikut serta dalam tradisi yang sakral ini. Saya merasakan betul bagaimana masyarakat sangat mencintai budayanya," tuturnya.

Tradisi Seblang Bakungan tak sekadar menjadi tontonan wisata, tetapi juga simbol penghormatan kepada leluhur serta bentuk pelestarian budaya Using yang khas Banyuwangi. 

Ditutup dengan pawai oncor dan makan tumpeng bersama, malam Seblang menjadi momen kebersamaan yang penuh makna.

Warisan Seblang menjadi ikon budaya lokal yang terus menarik perhatian dunia, sekaligus memperkokoh identitas Banyuwangi di panggung internasional.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Humas Pemkab Banyuwangi