Kamis, 12 JUNI 2025 • 19:40 WIB

Jetstar Tutup, Pramugari Frustrasi Di-PHK bak Bom Meledak, Isi Curhatannya Viral

Author

Ilustrasi pramugari pesawat. (en.wikipedia.org)


INDOZONE.ID - Jetstar, maskapai low cost carrier yang berbasis di Singapura mengumumkan resmi gulung tikar per Juli 2025. Kisah lay off dari awak kabin crew dan karyawan Jetstar menjadi sorotan.

Seorang karyawan Jetstar terpukul atas informasi bubarnya maskapai Jetstar ini. Mereka baru dikabari soal PHK pada pagi hari, Rabu, 11 Juni 2025, pukul 07.00 Waktu setempat, bersamaan dengan pengumuman publik dilakukan.

"Itu sangat tidak terduga, semua manajer saya juga terkejut, mereka tidak melihat ini akan terjadi," kata seorang awak kabin yang menolak disebutkan Namanya, dilansir The Business Times.

Saat mendapat kabar ini, menurut sang awak kabin tersebut, bak kejatuhan bom secara tiba-tiba. Ia langsung kena mental dan sulit tidur.

"Ini benar-benar konyol dan membuat frustrasi. Saya terjaga sejak pukul 07.00 pagi sampai sekarang, masih mencoba memahami apa yang terjadi. Ini agak tidak adil," ungkapnya.

Gimana Nasib Karyawan yang Kena PHK?

Jetstar Asia resmi mengumumkan akan ditutup pada Juli 2025 dan sebanyak 500 karyawan diperkirakan kena PHK. Jetstar juga memberikan pesangon kepada karyawan yang terkena phk, sekaligus dukungan untuk mencari pekerjaan baru, baik di dalam grup Qantas maupun di maskapai lain.

Serikat pekerja terbesar di Singapura, National Trades Union Congress (NTUC) sudah mengetahui rencana penutupan Jetstar Asia sebelum pengumuman resmi. Pihaknya sedang bekerja sama dengan Singapore Airlines, Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS), serta Bandara Changi untuk membantu mencarikan peluang kerja baru bagi para karyawan maskapai tersebut.

Singapore Airlines pun mengamini dan telah membuka jalur khusus agar staf Jetstar dapat mempercepat proses lamaran kerja di dalam grup maskapai tersebut.

Baca Juga: Gagal Mendarat di Bali, Penumpang Jetstar Kecewa: Perjalanan Terburuk

Pengumuman Resmi Jetstar Tutup Penerbangan Mulai 31 Juli 2025

Pesawat Jetstar gagal mendarat di Bali. (Instagram/@jetstar_id)

Sementara itu, 13 armada pesawat Airbus A320 akan dialihkan ke Australia dan Selandia Baru. Keputusan ini diambil karena meningkatnya biaya pemasok, tingginya biaya bandara, serta persaingan regional yang ketat, menurut grup maskapai induk Qantas.

Persaingan Ketat dan Biaya Tinggi

Pasca pandemi Covid-19, Jetstar menghadapi banyak tantangan yang semakin besar dalam beberapa tahun terakhir. Pihaknya merugi jadi tak sebanding dengan biaya operasional yang dikeluarkan.

CEO Jetstar Group Stephanie Tully mengakui bahwa maskapai ini mengalami kenaikan biaya yang sangat tinggi di Singapura. Termasuk kenaikan dua kali lipat untuk bahan bakar, biaya bandara, penanganan darat, dan biaya keamanan.

Baca Juga: Pesawat Jetstar JQ35 Gagal Mandarat di Bali, Diduga karena Miskomunikasi

"Jetstar Asia hanya mencatatkan keuntungan dalam enam dari 20 tahun saat beroperasi.Kerugian dasar diperkirakan sebesar AUD35 juta (sekitar Rp240 miliar) sebelum bunga dan pajak untuk tahun keuangan yang berakhir 30 Juni," ungkapnya dikutip Reuters.

Dampak Bubarnya Maskapai Jetstar

Jetstar Asia akan secara bertahap mengurangi jadwal penerbangannya sebelum ditutup secara resmi pada 31 Juli. Penumpang yang penerbangannya dibatalkan akan menerima pengembalian dana penuh. Tapi jika memungkinkan, penumpang bakal dialihkan ke maskapai lain.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Reuters, The Business Times