Kamis, 06 MARET 2025 • 20:15 WIB

Mengenal Yellow Valley, Lokasi di Puncak Carstensz yang Bikin Pendaki Kewalahan

Author

Yellow Valley itu salah satu titik penting buat pendaki yang mau naik ke Carstensz Pyramid, puncak tertinggi di Indonesia.

INDOZONE.ID - Yellow Valley itu salah satu titik penting buat pendaki yang mau naik ke Carstensz Pyramid, puncak tertinggi di Indonesia yang juga masuk Seven Summits dunia.

Tempat ini ada di ketinggian sekitar 4.200 meter di atas permukaan laut, jadi bisa dibilang ini base camp terakhir sebelum lanjut ke puncak. Tapi jangan salah, meskipun disebut tempat istirahat, tetap aja ada tantangannya sendiri.

Medannya didominasi bebatuan terjal, dan yang bikin ribet itu cuacanya, bener-bener nggak bisa ditebak. Siang bisa lumayan hangat kalau matahari bersinar, tapi pas hujan turun atau malam tiba, suhu bisa langsung anjlok di bawah nol derajat.

Kabut tebel juga sering muncul tiba-tiba, bikin jarak pandang jadi super terbatas. Di sini ada danau gletser yang sering dipakai pendaki buat ambil air, tapi makin lama makin mengecil karena perubahan iklim.

Baca Juga: 10 Tempat Super Ajaib Dunia yang Terlihat Seperti Tipuan Photoshop, Salah Satunya Ada di Indonesia!

Buat sampai ke Yellow Valley, kebanyakan orang lebih milih naik helikopter dari Timika karena jalur daratnya super berat dan makan waktu lama.

Kalau mau lewat jalur trekking dari Sugapa atau Ilaga, siap-siap trekking berhari-hari lewat hutan lebat, sungai deras, dan tebing curam yang bisa bikin mental kena.

Tapi perjuangan nggak berhenti di Yellow Valley. Dari sini, perjalanan ke puncak Carstensz Pyramid justru makin berat. Jalurnya didominasi dinding batu kapur curam dan licin, terutama kalau hujan.

Makanya, pendaki wajib punya skill panjat tebing buat bisa naik dengan aman. Salah satu tantangan paling bikin deg-degan itu Tyrolean Traverse, menyeberang celah tebing pakai tali yang dikaitkan di dua titik.

Baca Juga: 9 Tempat Wisata di Pariaman Terbaru 2025 Cocok Untuk Liburan

Di sini, nggak cuma mental yang diuji, tapi juga kekuatan fisik karena lo harus bergantung di atas jurang.

Selain medan yang udah nyiksa, ketinggian juga jadi masalah besar. Makin ke atas, oksigen makin tipis, bikin banyak pendaki kena altitude sickness.

Gejalanya mulai dari pusing, mual, lemes, sampai susah napas. Kalau udah parah, nggak ada pilihan lain selain turun buat nyelametin diri.

Hal ini juga sempat kejadian pas Fiersa Besari naik ke Carstensz Pyramid. Salah satu temennya kena hipotermia gara-gara suhu yang ekstrem dan kelelahan.

Tapi karena mereka tim solid yang didampingi pemandu berpengalaman, situasi bisa ditangani dengan baik.

Tapi nggak semua pendaki seberuntung itu. Kasus Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono jadi bukti nyata betapa bahayanya pendakian di ketinggian ini.

Keduanya diduga meninggal karena hipotermia, kondisi yang sering terjadi saat pendaki terlalu lama berada di ketinggian tanpa adaptasi yang cukup.

Ini nunjukin kalau pendakian di Carstensz bukan main-main. Yellow Valley mungkin disebut tempat aman buat istirahat, tapi kalau cuaca berubah drastis dan tubuh nggak kuat, risikonya bisa fatal.

Jadi, mendaki Carstensz Pyramid itu nggak cuma soal kuat fisik, tapi juga mental baja, kerja sama tim, dan kesiapan buat ngadepin situasi tak terduga.

Yellow Valley jadi gerbang menuju puncak yang sesungguhnya, dan siapa pun yang bisa melewatinya, bakal punya pengalaman yang nggak akan terlupakan adalah sebuah bukti kalau alam bisa seindah sekaligus seganas itu.


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Climbingthesevensummits.com