Senin, 09 OKTOBER 2023 • 12:16 WIB

Melihat Keindahan Gua Cermin di Labuan Bajo, Jika Beruntung Bisa Ketemu Monyet Loncat

Author

Gua Cermin, Labuan Bajo. (Z Creators/Arianto Selly)

INDOZONE.ID - Gua Cermin ditemukan oleh seoarang Arkeolog bernama Theodore Verhoven pada tahun 1951. Saat ini penataannya masuk dalam program pembangunan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo.

Berbeda dengan kunjungan saya sebelumnya, kawasan ini mengalami begitu banyak perubahan dari segi fasilitas dan penataan. Telah tersedia kantor pengelola, kafetaria, area parkir, auditorium, pusat informasi dan toilet. Begitu tiba, pengujung terlebih dahulu membeli tiket di loket, untuk pengunjung domestic dikenakan tarif Rp20.000/orang.

Jika baru pertama kali berkunjung, dapat menggunakan jasa guide dengan tarif seikhlasnya. Selanjutnya berjalan kaki sekitar 500 meter melewati tracking yang dikelilingi oleh pepohonan yang didominasi oleh rumpun bambu berduri, bagus untuk mengambil gambar.

Gua Cermin, Labuan Bajo. (Z Creators/Arianto Selly)

Jika beruntung bisa melihat kumpulan monyet ekor panjang yang asik melompat dari ranting satu ke ranting lainnya. Sebelum ke gua, sekitar 125 meter biasanya pengujung akan diarahkan untuk mampir sebentar untuk berfoto di batu yang bentuknya mirip jamur di sisi kiri jalan.

Begitu tiba di gua pengujung akan menjelajahi gua melalui tracking berupa anak tangga dari kayu sambil melihan dan berfoto dengan latar stalaktik gua yang begitu menawan. Area gua memiliki luas 19 hektare dengan tinggi sekitar 75 meter, pengujung akan masuk ke area dalam gua yang minim cahaya.

Sebelum masuk harus menggunakan helm yang tersedia dan center untuk membantu pencahayaan. Helm akan membantu melindungi kepala dari benturan karena beberapa bagian mulut gua cukup sempit, pengujung biasanya masuk bergantian.

Gua Cermin, Labuan Bajo. (Z Creators/Arianto Selly)

Terowongan dalam gua awalnya terdapat di bawah laut, namun setelah berjuta-juta tahun terangkat ke permukaan, akibatnya dinding gua mengandung garam yang mampu memantulkan cahaya bak seperti cermin, itulah sebabnya di sebut gua cermin.

Pada dinding gua terdapat beberapa fosil seperti, penyu, kura-kura, coral, dan ikan yang membatu. Stalaktit yang manggantung pada langit-langit gua termasuk batu tetes yang terbentuk akibat pengendapan calcium carbonat dan mineral lainnya, sementara stalakmitnya terbentuk dari kumpulan kalsit yang berasal dari air yang menetes.

Cukup mudah untuk mengakses gua ini karena letaknya hanya sekitar 20 menit berkendaraan dari Kota Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Hampir setiap hari tersedia penerbangan dengan tujuan Bandara Internasional Komodo.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Z Creators