INDOZONE.ID - Kimchi itu udah jadi salah satu ikon budaya Korea yang bukan cuma dikenal sebagai makanan enak, tapi juga bagian penting dari identitas nasional mereka.
Tradisi bikin kimchi, yang disebut Kimjang, bukan sekadar acara masak-masak biasa, tapi lebih ke ritual sosial yang ngumpulin keluarga dan tetangga, apalagi pas mau masuk musim dingin.
Serunya lagi, Kimjang ini diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia sejak 2013.
Ini nunjukin betapa berharganya tradisi ini buat menjaga nilai sosial, sejarah, dan budaya masyarakat Korea.
Biasanya, keluarga besar bakal bareng-bareng bikin kimchi dalam jumlah banyak, yang nantinya disimpan buat persediaan musim dingin.
Lewat kegiatan ini, rasa kebersamaan, saling bantu, dan solidaritas antarwarga makin kuat terasa.
Baca Juga: Mengenal Kimchi Jjigae, Hidangan Hangat Khas Korea yang Cocok Saat Musim Hujan
Di balik sisi tradisionalnya, kimchi juga punya seabrek manfaat buat kesehatan.
Karena termasuk makanan fermentasi, kimchi kaya banget sama probiotik, terutama bakteri asam laktat (lactic acid bacteria), yang bagus buat pencernaan dan daya tahan tubuh.
Sayuran kayak kubis, lobak, dan bawang putih yang jadi bahan utama kimchi juga ngandung serat tinggi, vitamin C, vitamin A, plus antioksidan yang bantu ngelawan radikal bebas dan memperlambat penuaan.
Penelitian juga banyak nunjukin kalau makan kimchi secara rutin bisa nurunin kolesterol, jaga tekanan darah, bantu ngatur kadar gula, dan bahkan mendukung program diet biar berat badan tetap stabil.
Menariknya lagi, ada hubungan seru antara kimchi dan kesehatan mental.
Konsep gut-brain axis jalur komunikasi antara usus sama otak, nunjukin kalau makanan fermentasi kayak kimchi bisa ngebantu ngatur mood dan kesehatan psikologis.
Probiotik dalam kimchi dipercaya bisa nurunin risiko kecemasan dan depresi dengan ngaruhin produksi neurotransmitter kayak GABA.
Jadi, makan kimchi itu nggak cuma buat tubuh tetap fit, tapi juga buat jaga pikiran biar tetap tenang dan stabil.
Baca Juga: Kelezatan Lunch Box di Restoran Xuji: Mie, Bebek Goreng, Kimchi dan Telur dalam Satu Porsi
Tapi ya, kayak semua hal di dunia ini, makan kimchi juga butuh aturan.
Karena kandungan garamnya cukup tinggi buat fermentasi dan pengawetan, kalau makan kebanyakan bisa-bisa malah naik tekanan darah, terutama buat yang punya risiko hipertensi.
Makanya, porsi yang wajar itu penting banget, biar manfaatnya bisa dapet maksimal tanpa efek samping yang nggak diinginkan.
Secara keseluruhan, kimchi itu bukan cuma sekadar makanan tradisional Korea yang penuh cita rasa dan sejarah panjang, tapi juga sumber nutrisi keren buat kesehatan fisik dan mental kita.
Dengan rasa yang khas, tradisi yang kuat, dan bukti ilmiah yang mendukung, kimchi udah ngebuktiin dirinya sebagai salah satu warisan budaya paling berharga nggak cuma buat orang Korea, tapi buat dunia juga.
Karena itu, nggak ada salahnya kita mulai ngenalin kimchi dalam menu sehari-hari.
Selain nambah variasi rasa di meja makan, kita juga sekalian nambah modal buat hidup lebih sehat. Jadi, kapan nih mau mulai nyobain bikin atau makan kimchi sendiri?.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Pubmed.ncbi.nlm.nih.gov