INDOZONE.ID - Swiss terkenal sebagai negara yang peduli terhadap kesejahteraan hewan. Di negara tersebut, tidak hanya manusia yang memiliki status sosial, tetapi telur pun demikian.
Di salah satu supermarket, telur-telur diklasifikasikan dan dipajang memakai label yang mencerminkan kesejahteraan hidup ayam-ayam dalam menghasilkan telur tersebut.
Bahkan, telur-telur di sana tidak hanya berwarna polos, seperti di Indonesia, tetapi ada yang berwarna-warni hingga dilukis.
Itu menjadi daya tarik bagi konsumen yang gemar menikmati telur dengan tampilan menarik.
Baca Juga: Kenapa Orang Jepang Suka Telur Mentah? Simak Faktanya!
3 Kategori Status Sosial Telur di Swiss
1. Bodenhaltung Eier
Telur jenis ini dihasilkan oleh ayam yang hidupnya paling tidak sejahtera. Sebab, mereka hidup di dalam kandang tanpa akses ke alam bebas.
Dengan kondisi hidupnya yang sederhana, telur jenis ini dijual dengan harga sangat terjangkau, yaitu sekitar Rp5.500 per butir.
2. Freiland Eie
Kategori ini berasal dari ayam yang memiliki kehidupan lebih bebas, seperti bisa berjalan-jalan di alam, berjemur di bawah sinar matahari, dan hidup dalam lingkungan yang mendukung kebahagiaannya.
Warga Swiss percaya, bahwa kebahagiaan ayam jenis ini memberikan energi positif bagi yang mengkonsumsinya. Tidak heran, telur ini dihargai lebih mahal yakni Rp9.500 per butir. Telur Freiland tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari M, M/L, hingga XL.
3. Bio Eie
Kategori Telur ini berasal dari ayam yang hidupnya paling sejahtera. Bagaimana tidak, ayam-ayam ini tidak hanya bebas berkeliaran di alam, tetapi juga diberi makanan organik berkualitas tinggi sehingga kualitas telurnya tidak main-main.
Karena perlakuan istimewanya, telur Bio Eie menjadi yang paling termahal dengan harga mencapai Rp16.000 per butir.
Nah, Selain klasifikasi telur berdasarkan kesejahteraan ayam, ada juga telur warna-warni yang sangat mencolok dan menarik perhatian, dikenal dengan Picknick Eier.
Jangan salah paham! Telur jenis ini sebenarnya adalah telur rebus biasa yang diberi hiasan dan kemasan menarik. Popularitas telur Picknick Eier juga tinggi karena warga Swiss sangat menyukai tampilan yang unik dan menarik.
Baca Juga: Alasan Orang Jepang Doyan Makan Telur Mentah, Punya Kandungan Nutrisi dan Keamanan Terjamin
Tidak heran jika warga Swiss percaya, bahwa kesejahteraan hidup ayam sangat mempengaruhi kualitas telur yang dihasilkan.
Menurut mereka, kesejahteraan ayam selaras dengan kualitas telur yang dihasilkan. Hal tersebut menjadi salah satu alasan mengapa telur di Swiss punya Status Sosial.
Jadi, bagaimana menurut kamu? Apakah di Indonesia perlu mengadopsi sistem seperti ini?
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Instagram @evelyntrivena