INDOZONE.ID - Sudah pernah denger soal dimsum? Ya, makanan kecil-kecil yang super enak dan biasanya disajikan dalam kukusan bambu.
Dimsum ini asalnya dari Tiongkok, dan biasanya dinikmati sambil minum teh, atau tradisi yang sering disebut sebagai "yum cha".
Ada banyak jenis dimsum yang bisa kita coba, diantaranya siomay, hakau, bakpao, dan pangsit udang.
Makanan ini biasanya disajikan dalam porsi kecil, jadi kita bisa mencicipi berbagai jenis dalam satu kali makan.
Bayangin aja, dalam satu kukusan ada siomay yang kenyal dan gurih, atau hakau dengan kulit tipis transparan yang berisi udang.
Baca Juga: Uma Yumcha Katanya Dimsum Terenak di Malang, Seenak Apa Sih?
Dimsum nggak cuma populer di Tiongkok, tapi juga di berbagai kota besar dunia seperti New York, London, dan Sydney.
Di Indonesia pun, restoran dimsum semakin banyak dengan berbagai inovasi menu yang kreatif. Bahkan ada dimsum versi vegetarian dan vegan, jadi semua orang bisa menikmatinya.
Di Indonesia, dimsum pertama kali diperkenalkan oleh para imigran Tionghoa pada abad ke-7 hingga ke-15. Namun, dimsum menjadi lebih populer di kalangan masyarakat luas sejak abad ke-20, terutama pada tahun 1990-an, ketika restoran-restoran Tionghoa mulai menyajikan dimsum secara khusus.
Dengan berkembangnya zaman, hidangan ini menjadi hidangan popular yang bisa dibeli oleh semua masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.
Pada era sekarang ini, dimsum mengalami adaptasi dengan citarasa lokal. Bumbu dan bahan-bahan tradisional Indonesia seperti kecap manis, bawang putih, cabai, dan rempah-rempah lainnya sering ditambahkan ke dalam berbagai hidangan dimsum untuk menciptakan rasa yang lebih kaya dan sesuai dengan selera masyarakat Indonesia
Baca Juga: Menelusuri Asal Usul dan Evolusi Siomay, dari Dimsum Kanton ke Jajanan Pasar
Salah satu hal seru dari makan dimsum adalah cara penyajiannya. Kukusan bambu yang dipakai bikin makanan tetap hangat dan menambah estetika.
Biasanya kita bisa memilih dimsum langsung dari kereta dorong yang lewat di antara meja-meja, serasa di restoran di Tiongkok.
Selain enak, dimsum juga menggambarkan keanekaragaman budaya Tiongkok. Mulai dari bahan baku hingga teknik memasaknya, semua menunjukkan sejarah panjang dan kebijaksanaan kuliner Tiongkok. Jadi, menikmati dimsum nggak cuma soal rasa, tapi juga menghargai warisan budaya yang kaya.
Pada intinya, dimsum itu makanan kecil dengan rasa besar yang bisa bikin kita bahagia. Gimana, siap berburu dimsum buat menu makan siang besok?
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Repository.unsada.ac.id