Jumat, 13 SEPTEMBER 2024 • 07:12 WIB

Fenomena “Girl Dinner” Viral di Media Sosial: Gaya Makan Simpel untuk Keseharian

Author

Ilustrasi seorang wanita sedang mengambil gambar makanan.

INDOZONE.ID - Belakangan ini ada sebuah tren yang disebut “Girl Dinner” menjadi viral di platform media sosial seperti TikTok dan Instagram.

Fenomena ini berawal dari video-video yang menampilkan piring sederhana berisi makanan ringan, seperti roti, keju, buah, dan camilan lainnya.

Konsep ini berkembang menjadi semacam bentuk ekspresi diri bagi para perempuan yang mencari kenyamanan dalam makanan sederhana tanpa harus terikat pada aturan makan formal.

“Girl Dinner” mencerminkan tren yang lebih luas di mana orang, terutama perempuan muda, menolak tekanan sosial untuk menyajikan makanan yang rumit dan beragam.

Gaya makan ini digambarkan sebagai pendekatan yang lebih santai dan spontan dalam hal makanan, di mana porsi kecil dan kombinasi sederhana menjadi pilihan utama.

Baca Juga: Blauwe Artisjok, Restoran yang Berikan Pengalaman Dinner Mewah Cocok untuk Berbuka Puasa

Pengguna TikTok seringkali membagikan piring mereka, yang penuh dengan makanan ringan kesukaan mereka, dengan keterangan lucu dan santai.

Namun, tren ini juga memicu perdebatan. Beberapa orang mengkritik “Girl Dinner” sebagai bentuk yang tidak sehat karena bisa mendorong kebiasaan makan yang tidak seimbang.

Mereka berpendapat bahwa meskipun konsep ini tampak menyenangkan dan tidak berbahaya, konsumsi yang hanya terdiri dari camilan dan porsi kecil dapat menyebabkan kekurangan gizi jika dilakukan secara berlebihan.

Sementara itu, pendukung tren ini berargumen bahwa “Girl Dinner” bukan sekadar soal makanan, tetapi lebih kepada kebebasan memilih bagaimana dan apa yang ingin mereka makan tanpa merasa dihakimi.

Baca Juga: 5 Restoran Romantis di Jakarta Buat Rayakan Valentine, Cus Ajak Ayang Dinner

Selain itu, tren ini juga mendorong diskusi tentang budaya diet dan ekspektasi yang sering dibebankan kepada perempuan dalam hal penampilan dan pola makan.

Banyak yang melihat “Girl Dinner” sebagai bentuk pemberontakan kecil terhadap norma-norma yang memaksa perempuan untuk selalu “sempurna” dalam hal makanan dan tubuh.

Tren ini menekankan kenyamanan, pilihan pribadi, dan keinginan untuk tidak selalu mengikuti aturan tradisional tentang makan sehat.

Terlepas dari perdebatan yang muncul, tren “Girl Dinner” berhasil menangkap perhatian netizen di seluruh dunia, dengan berbagai interpretasi dan variasi yang kreatif dari para pengguna.

Meskipun mungkin hanya tren sesaat, “Girl Dinner” mencerminkan bagaimana media sosial dapat mengubah cara kita berpikir tentang makanan dan gaya hidup.


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: The Guardian