Rabu, 19 MARET 2025 • 20:40 WIB

Sejarah Pacar Cina, Kudapan Manis yang Selalu Diburu Menjelang Buka Puasa

Author

Ilustrasi pacar cina.

INDOZONE.ID - Di bulan Ramadhan, akan selalu hadir berbagai kuliner yang sangat memanjakan mata. Nah, salah satunya yaitu kudapan manis nan cantik bernama Pacar Cina.

Ya, sekilas kudapan ini seperti mengandung arti memiliki seorang kekasih yang keturunan cina. Padahal bukan itu yang dimaksud, karena pacar cina ini adalah bahan pangan yang berupa sagu mutiara.

Nah, pacar cina ini merupakan bahan pangan yang dibuat dari tepung tapioka. Pacar cina memiliki bentuk butiran bulat dengan warna-warna yang terlihat cantik.

Baca Juga: Tips Memilih Regulator Gas Berkualitas dan Aman, Masak Jadi Gak Was-was

Rasa dari bahan pangan ini yaitu hambar dan bertekstur kenyal, sehingga seringkali kemudian dicampur di dalam minuman manis atau makanan manis.

Seringnya, kudapan ini akan hadir di saat momen-momen tertentu, salah satunya yaitu saat di bulan ramadhan, dan tentunya kudapan ini seringkali akan diburu oleh warga menjelang buka puasa.

Sejarah Pacar Cina

Dikutip dari threads instagram @chinese_server, para pendahulu kita memang sudah melakukan kontak intim dengan pendatang dari Tiongkok, sehingga sudah banyak muncul produl hasil pertukaran dari 2 budaya, yang sayangnya, hal ini sebenarnya terbilang sulit untuk dijelaskan, karena memang di Indonesia masih kurang memadai terkait sumber tertulis dari berbagai sejarah kebudayaan unik, termasuk terkait sejarah Pacar Cina.

Walaupun begitu, kurang lebih ada 2 versi cerita terkait sejarah dari pacar cina. Kisah pertama, mengisahkan tentang di saat itu Batavia terkenal dengan penjual “Fen Yuan“ (bulatan dari tepung).

Bahan tersebut dibuat dari “Mu Shu Fen“ (tepung tapioka). Nah, hidangan ini sangat disukai oleh Bumiputera di sekitaran Batavia, dan sering digunakan dalam sajian makanan penutup yang manis dan sangat nikmat.

Kontak yang signifikan membuat lidah mereka cocok dengan makanan ini, yang pada akhirnya menyebut makanan ini dengan sebutan Pacar Cina.

Baca Juga: Croipat Ketupat Rendang: Jajanan Lebaran Unik Anti Mainstream yang Bikin Heboh

Penyebab dibilang Pacar Cina, karena rasanya yang manis, dan juga nempel-nempel layaknya seorang kekasih, dan sebutan Cina dikarenakan sang penjual yang memang ber-etnis Cina, sekaligus menjadi tana asal bahan makanan tersebut.

Nah kisah yang kedua ini, kata pacar sendiri memiliki arti pewarna kuku dalam Bahasa Melayu. Warna Fen Yuan yang mencolok membuat mereka menyamakannya dengan Pacar (perwana kuku). Lagi-lagi, Cina dijadikan sebagai tanda asal makanan ini.

Sejak saat itu, Pacar Cina digunakan di berbagai masakan, seperti kue jentik manis (cente manis), bubur pacar cina, dan massakan lokal lainnya.

Dikarenakan status Batavia sebagai ibukota, dimana seiring waktu kebudayaan Tionghoa dan Bumiputera makin menyatu, memicu orang keluar masuk memperkenalkan Pacar Cina ke seluruh wilayah Hindia Belanda tanpa adanya catatan tertulis.

Nah, dari era Proklamasi sampai saat ini, yang masih melekat dari Pasar Cina adalah nama Cina itu sendiri, sebagai bentuk dari kepingan sejarah tak tertulis tanpa latar belakang identitas yang jelas.


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Threads/@chinese_server