Lulusan Teknik Mesin biasanya bekerja di industri otomotif, pertambangan, ataupun teknisi hingga operator mesin. Tapi lain halnya dengan Rokhim Safarudin, alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) ini yang memilih bisnis kuliner selat Solo.
Rokhim adalah lulusan D3 Teknik Mesin UGM tahun 2019, lalu melanjutkan alih jalur ke D4 Mechanical Engineering Design Sekolah Vokasi UGM dan lulus tahun 2021.
Selama kuliah, ia aktif di unit kegiatan mahasiswa dan sempat dipercaya sebagai mahasiswa paruh waktu untuk mengelola sosial media kemahasiswaan UGM.
Setelah itu, Rokhim sempat bekerja di creative agency dan juga sempat menjadi manajer sebuah kantin asrama mahasiswa UGM.
Pekerjaan yang ia ambil rata-rata berbeda dengan bidang jurusannya, tetapi memang Rokhim ingin mendapatkan berbagai macam pengalaman dari itu semua.
Kini, Rokhim memilih bisnis kuliner selat Solo dengan mendirikan warung bernuansa pedesaan yang menenangkan.
Baca Juga: Smackdown Banana Dicocol Sambal khas Parepare, Kayak Apa Rasanya?
“Karena bagi saya pekerjaan terbaik, adalah pekerjaan yang capeknya aja bikin kita seneng,” jawabnya saat ditanya mengapa memilih usaha kuliner selat Solo.
Rokhim memantapkan diri untuk membangun Warung Etan Padasan saat resign dari pekerjaan manajer kantin di asrama UGM 2022 lalu.
Baca Juga: Gurihnya Sate Payudara Sapi Legendaris di Bandung, Aromanya Bikin Nafsu Makan Nambah
Beberapa kerabat dan tetangga sempat mempertanyakan apakah warung itu akan laku mengingat lokasinya di pinggiran desa, tepatnya di dusun Padasan, Kelurahan Mranggen, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah. Meski begitu, Rokhim tetap optimis.
“Rezeki sudah ada yang mengatur apalagi melihat tingkat kepadatan stress orang kota akan membawa peluang kesini, mereka mencari suasana tenang untuk tempat makan sekaligus healing di desa. “ tuturnya.
Menu spesial dari Warung Etan Padasan milik Rokhim ini adalah selat solo. Selain dikenal sebagai makanan khas kota Solo, hidangan ini juga dijuluki makanan “ningrat” pada zamannya.
Perpaduan daging giling, telur, kentang, serta sayur-sayuran pelengkapnya lalu diberi kuah manis gurih dan mayonaise memberi cita rasa yang selat Solo khas.
Pagi sehabis subuh, Rokhim mulai menggiling daging dan adonan supaya selalu fresh disajikan kepada pelanggan.
Selain selat Solo, ada menu lain seperti timlo, nasi ayam, gethuk olahan singkong, dan tahu cocol di warungnya.
Untuk minuman ada minuman tradisional seperti beras kencur dan asem jawa. Soal harga, jangan khawatir, untuk makan satu porsi selat Solo di warung ini kita hanya cukup merogoh kocek Rp10.000 sampai Rp17.000 saja.
Menariknya lagi, suasana Warung Etan Padasan ini berbeda dari yang lain.
Tempat makannya terdiri dari beberapa bagian semi outdoor, dan juga joglo sehingga pelanggan bisa menikmati selat Solo sambil melihat hijaunya pepohonan teduh, batu kerikil yang menghiasi taman, dan pemandangan kebun yang masih luas membentang di sebelah warung. Berasa banget lagi liburan di desa!
“Sebagai pemuda asli Padasan, saya berharap ke depannya, warung ini akan semakin banyak dikenal orang, tidak hanya dari Solo (Sukoharjo) sendiri tapi juga dari luar kota lainnya. Selain kenyang, semoga yang makan di warung Etan Padasan mendapatkan experience yang berbeda, dan pelanggan selalu kami anggap tamu yang harus dijamu dengan sebaik-baiknya di warung saya,” ungkap Rokhim.
Artikel Menarik Lainnya:
-
Tetap Eksis dari 1969, Mangut Lele Mbok Marto di Jogja Jadi Favorit Artis hingga Pejabat
-
Teh Telur Pinang, Minuman Berenergi Khas Minang Penambah Stamina Pria
-
Rasanya Otentik Legendaris, Pizza di Lombok Dipanggang Secara Tradisional Pakai Kayu Bakar
-
Cara Tradisional Pembuatan Daging Sei, Makanan Khas NTT yang Diasap Kayu Kosambi
-
Ada Festival Kuliner, Warga Amerika Antre Panjang Demi Cicipi Indomie-Bakso
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: