Kategori Berita
Media Network
Senin, 06 MARET 2023 • 16:31 WIB

6 Kuliner Legendaris di Jalan Suryakencana Bogor, Pecinta Street Food Merapat!

Soto Kuning Pak Bongkok, salah satu street food di Jalan Suryakencana, Bogor. (Z Creators/Vivi Sanusi)

Bagi pecinta street food yang ingin mencicipi berbagai kuliner legendaris di satu tempat, kamu bisa mengunjungi sepanjang Jalan Suryakencana atau Surken di Bogor.

Daerah pecinan ini telah menjadi pusat perdagangan sejak zaman kolonial Belanda di tahun 1808. Jalan Suryakencana ini masuk dalam proyek jalan pos dari Anyer sampai Panarukan yang digagas oleh Gubernur Jenderal Daendels.

Jejak kuliner Suryakencana terlihat dari berbagai aneka makanan tradisional yang legendaris sejak puluhan tahun yang lalu.

Dahulunya, para penjajah makanan tersebut masih memakai pikulan dan hingga sekarang masih diwariskan turun temurun namun telah berubah memakai gerobak.

Perbauran atau adanya akulturasi budaya di masyarakat Tionghoa dengan para pedagang asli Sunda juga telah terjalin baik sejak dahulu kala.

Terlihat hingga sekarang para pedagang Tanah Pasundan itu menempati emperan toko ataupun memanfaatkan toko para Tionghoa untuk berniaga. 

Berikut 6 kuliner legendaris Jalan Suryakencana yang wajib dicoba bila berkunjung ke Kota Bogor:

Baca Juga: Soto Kemiri khas Pati, Hidangan dari Bumi Mina Tani yang Wajib Dicicipi

1. Soto Kuning Pak Bongkok

Soto Kuning Pak Bongkok. (Z Creators/Vivi Sanusi)
Soto Kuning Pak Bongkok, salah satu street food di Jalan Suryakencana, Bogor. (Z Creators/Vivi Sanusi)

Soto kuning merupakan kuliner khas Bogor dengan perpaduan aneka rempah yang menggugah selera. 

Sekilas mirip Soto Betawi namun perbedaannya terletak pada bumbu kuning yang berasal dari kunyit dengan daging serta jeroan berupa limpa, babat, paru dan kikil yang telah dibumbui terlebih dahulu, sehingga tidak alot dan gurih.

Di Jalan Suryakencana ada beberapa pedagang soto kuning legendaris salah satunya adalah Pak Bongkok alias Suhandi yang berjualan sejak tahun 1978. 
Dinamakan Pak Bongkok karena Suhandi berjualan soto dengan cara dipukul sehingga badannya terlihat bongkok. Sekarang, usaha soto kuningnya ini diteruskan oleh generasi ke -2.

Untuk menikmati semangkuk soto kuning berkuah santan ini,pembeli bebas memilih isian soto yang diinginkan. Per potong isian soto berupa daging atau jeroan dibanderol Rp12.000. Tidak heran, sedapnya soto ini menjadi langganan para pejabat tanah air seperti Dahlan Iskan. 

Gerobak soto ini buka mulai pukul 06.30-13.30 dan setiap harinya bisa laris hingga 300 potong daging serta jeroan.

2. Cungkring Pak Endang

Cungkring Pak Endang Bogor. (Z Creators/Vivi Sanusi)
Cungkring Pak Endang Bogor. (Z Creators/Vivi Sanusi)

Menjadi salah satu jajanan khas Kota Hujan, cungkring mirip dengan siomay karena berkuah kacang.

Namun yang membedakannya adalah isiannya yang berupa kikil sapi,sate kikil, potongan gorengan berupa bakwan,tahu serta lontong.

Selain namanya yang unik, lontongnya pun unik dibungkus daun patat yaitu daun yang sering dipakai berbagai olahan kuliner di Bogor.

Cungkring merupakan singkatan cungur atau bibir dan kaki garingan sapi yang menjadi bahan utama jajanan ini.

Buka dari pukul.09.00-17.00, cungkring yang berjualan sejak tahun 1970 an ini bisa laris hingga 400-500 tusuk kikil setiap harinya dengan harga per porsinya Rp17.000 saja.

Baca Juga: Momen Pria Berotot Santap Mie Goreng & Putih Telur Jumbo, Netizen Pertanyakan Kentutnya

3. Seupan Taleus dan Dodongkal Mang Aep

Dodongkal Mang Asep. (Z Creator/Vivi Sanusi)

Bogor terkenal akan talasnya yang legit. Di Surken kamu bisa temui penjual seupan taleus alias talas kukus dan dodongkal jajanan yang makin langka ditemui.

Berdagang di dekat Gang Aut,gerobak Mang Aep ini telah berjualan sekitar 20 tahun.Seupan Taleus berupa talas yang dipotong-potong lalu dikukus dan diberi parutan gula merah dan kelapa.

Kukusannya masih menggunakan cara tradisional dengan memakai tempat terbuat dari bambu dan diberi daun pisang.

Sedangkan dodongkal berupa jajanan yang mirip kue putu,terbuat dari tepung beras yang diisi gula aren dan ditaburi kelapa parut lalu dikukus dengan kukusan bambu berbentuk kerucut.

Setiap hari gerobak langganan youtuber dan artis ini berjualan dari pukul 08.00-16.30 dengan harga masing-masing Rp10.000 per porsi.

Dimakan saat hangat, rasanya lembut,gurih dan manis cocok dinikmati sebagai teman minum kopi atau teh di kala musim hujan seperti sekarang ini.

4. Lumpia Basah

Lumpia basah di Bogor. (Z Creators/Vivi Sanusi)

Tidak sulit mencari gerobak kuliner ini karena warnanya hijau cukup mencolok mata. Berdiri sejak tahun 1972, lumpia basah ini sekarang dijalankan oleh generasi ke-2 dan rasanya tidak berubah.

Berbeda dengan lumpia Semarang yang memakai rebung, ciri khas lumpia Bogor memakai bengkuang yang dipotong dadu kecil-kecil.

Isian lain berupa campuran telur,ebi,toge serta racikan bumbu dimasak dengan tungku arang sehingga aromanya lebih wangi dan khas juga membuat makanan tidak cepat basi.

Seporsi lumpia basah yang dibungkus daun pisang dibanderol Rp16.000 saja. Rasanya yang gurih berpadu manis asin dengan bengkoang yang renyah di lidah bisa dikunjungi mulai pukul 10.00-15.00.

5. Pepes Sagu Pisang Daniel

Pepes Sagu di Bogor. (Z Creators/Vivi Sanusi)

Jajanan ini hampir tidak pernah sepi pembeli. Berjualan sejak tahun 1948 di dekat Gang Aut,Daniel sebagai generasi penerus menjadi pedagang pepes sagu pisang satu-satunya yang ada di Bogor.

Selain menjual pepes sagu pisang,beragam pepes lainnya yang menggoda selera juga terdapat disini.Sekitar 20 macam pepes mulai pepes oncom,usus,ikan peda dan lainnya  dibandrol mulai harga Rp6000-40.000.

Pepes sagu pisang berupa olahan sagu,kelapa parut,gula merah serta isian berupa pisang, nangka, keju ataupun coklat dipanggang dengan tempat pembakaran yang dibuat khusus.

Rasanya yang khas membuat pepes yang buka dari pukul 09.00-18.00 ini laris hingga 1000 bungkus setiap harinya.

6. Bir Kotjok Si Abah

Bir Kotjok Si Abah di Bogor. (Z Creators/Vivi Sanusi)

Cuaca dingin seperti sekarang ini enaknya minum yang hangat dan segar. Di Surken kamu bisa temui olahan minuman unik yang telah ada sejak tahun 1965.

Walau bernama bir kotjok namun minuman satu ini halal karena terbuat dari jahe,kayumanis dan gula aren.

Pembuatannya pun unik dengan cara mengocok di dalam tabung dan menghasilkan busa seperti bir. Segelas bir legendaris ini cukup membayar Rp5000 saja.

Kawasan Jalan Suryakencana Bogor. (Z Creators/Vivi Sanusi)

Artikel Menarik Lainnya:

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

6 Kuliner Legendaris di Jalan Suryakencana Bogor, Pecinta Street Food Merapat!

Link berhasil disalin!